Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) bertanya apakah OC Kaligis menggunakan jasa panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Samsir Yusfan untuk bertemu dengan hakim ketua Irianto Putro. Pengacara kondang ini pun membantahnya.
"Saya ngapain minta bantuan Samsir. Saya kalau mau masuk ya masuk saja. Saya biasa bertemu dengan ketua pengadilan untuk berdiskusi," katanya OC Kaligis dalam persidangan, Rabu (11/11).
Kaligis juga menampik, sengaja mengatur susunan majelis hakim untuk menangani gugatan yang didaftarkannya. Sekedar informasi, Kaligis berencana mendaftarkan dua gugatan perkara di PTUN Medan.
Pertama, gugatan terkait surat pemanggilan keterangan untuk Kabiro keuangan dan Sekda. Kedua, gugatan atas surat perintah penyelidikan (sprinlidik) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara terkait dugaan korupsi dana bantuan sosial Sumatera Utara.
Nah, Kaligis dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan memberi suap pada tiga hakim PTUN dan satu paniteranya. Suap itu diduga untuk memuluskan kasus kedua, yaitu dugaan korpusi bansos Sumatera Utara.
Kasus ini juga menjerat Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho dan istrinya Evy Susanti. Dalam sidang hari ini, OC Kaligis membantah melakukan percakapan dengan Gatot maupun istrinya.
Dia juga mengakui memberi uang US$ 1.000 pada panitera Samsir Yusfan. Namun, Kaligis mengatakan, uang itu untuk membantu kondisi keluarga Samsir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News