Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Redaktur tabloid Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa, mengaku keberatan atas keputusan Dewan Pers yang menganggap Obor Rakyat bukan merupakan produk jurnalistik. Menurut Darmawan, tabloid tersebut memenuhi unsur-unsur dasar jurnalistik yang benar.
"Kalau dibilang bukan produk jurnalistik, saya keberatan," ujar Darmawan seusai diperiksa sebagai saksi di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Darmawan kemudian membandingkan dengan pemberitaan yang dilakukan oleh pers mahasiswa. Dari segi bentuknya, imbuh Darmawan, pemberitaan oleh pers mahasiswa dapat dikategorikan sebagai produk jurnalistik.
"Pers mahasiswa apakah bukan karya jurnalistik? Itu karya jurnalistik. Tapi kalau itu bukan karya tulisan jurnalistik, iya, karena juga tidak punya badan hukum," kata Darmawan.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi Budiono menegaskan bahwa berita yang tertera di Obor Rakyat berasal dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Setiyardi, seorang wartawan harus memiliki keyakinan bahwa apa yang ditulisnya merupakan fakta.
"Saya dan Darmawan dulu wartawan Tempo, sepuluh tahun kami punya pengalaman. Ya kami tahulah bikin berita. Semua sumber sangat jelas dunia akhirat," tegasnya.
Sebelumnya, Dewan Pers memutuskan tabloid Obor Rakyat bukanlah produk jurnalistik karena tidak memenuhi aspek kode etik jurnalistik. Dewan Pers menyatakan, konten Obor Rakyat cenderung menyuarakan opini penulis dan tidak berimbang. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News