kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Polri panggil lagi redaktur Obor Rakyat


Senin, 30 Juni 2014 / 19:46 WIB
Polri panggil lagi redaktur Obor Rakyat
ILUSTRASI. Selisih dengan Buyback Masih Rp 96.000, Harga Emas Antam Hari Ini (1/2) Turun Lagi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, penyidik telah melayangkan surat panggilan kedua untuk Redaktur tabloid Obor Rakyat Darmawan Sepriyossa untuk hadir sebagai saksi pada 2 Juli 2014.

Sebelumnya, kata Boy, Darmawan telah mangkir dari panggilan penyidik yang dijadwalkan Jumat (27/6/2014) lalu. Setelah melakukan penelusuran, penyidik mengetahui bahwa saat ini Darmawan sedang berada di luar negeri sehingga tidak dapat memenuhi panggilan.

"Tanggal 2 Juli kami panggil kembali saudara DS (Darmawan) yang dilaporkan. Informasinya sedang tidak berada di Indonesia. Mudah-mudahan bisa segera kembali," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Boy mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan hasil penelusuran penyidik untuk memeroleh keterangan apakah Darmawan telah kembali ke Indonesia atau belum. Jika ada pernyataan resmi dari Darmawan untuk.penjadwalan ulang, kata Boy, Polri akan memenuhinya.

"Nanti kita lihat bagaimana panggilan kedua ini, apakah bisa terpenuhi minggu ini. Kalau tidak nanti ada aturan lagi yang bisa diterapkan," ujarnya.

Selain memanggil Darmawan, pada hari yang sama penyidik juga memanggil ahli pers dari Dewan Pers dan ahli pidana untuk dimintai keterangan. Boy mengatakan, penyidik juga akan meminta keterangan pihak percetakan tempat tabloid Obor Rakyat dicetak dan memintanya untuk bersaksi pada 2 Juli 2014. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita )

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×