Reporter: Hasbi Maulana, Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
Setelah Amerika Serikat, penarikan obat maag ranitidine mulia terjadi di beberapa negara lain. Salah satunya di Bangladesh.
Badan pengawas obat-obatan Bangladesh pada hari Minggu mengeluarkan larangan penjualan obat maag populer ranitidine, selama penyelidikan potensi zat penyebab kanker dalam obat tersebut.
Baca Juga: Rokok elektrik dilarang di AS, Philip Morris batal akuisisi pemilik Juul
Langkah itu mereka lakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa beberapa pil ranitidine mengandung sejumlah kecil N-nitrosodimethylamine (NDMA), zat yang menurut mereka kemungkinan bersifat karsinogen, alias memicu kanker.
"Kami telah melarang impor bahan baku, produksi dan penjualan ranitidine hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Khandaker Sagir Ahmed, direktur otoritas pengawas obat-obatan Bangladesh, menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai tindakan pencegahan.
Produsen obat di seluruh dunia telah mulai menarik obat maag yang dikonsumsi secara luas, antara lain dengan nama dagang Zantac. Sementara FDA dan regulator obat Eropa tengah meninjau apakah tingkat NDMA rendah di ranitidine menimbulkan risiko kesehatan bagi pasien.
Perusahaan farmasi Bangladesh yang terkena dampak ini adalah Beximco Pharmaceuticals dan Square Pharmaceuticals. Masing-masing memproduksi ranitidine dengan merek Neoceptin R dan Neotack.
Baca Juga: Berat badan mudah naik-turun? Bisa jadi ini sebabnya
Otoritas pengawas obat Bangladesh akan menguji sampel obat tetapi juga meminta produsen dalam negeri untuk menguji obat mereka di laboratorium terakreditasi dan mengirim laporan ke pengawas, kata Ahmed seperti dikutip Reuters.