kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.283, Begini Respons Jokowi


Senin, 10 Juni 2024 / 18:17 WIB
Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.283, Begini Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat, 31 Mei 2024.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (10/6). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup turun 0,54% ke posisi Rp 16.283 per dolar AS. 

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah juga melemah 0,44% ke level Rp 16.290 per dolar AS. 

Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan, semua negara ini mengalami hal yang sama, yakni mata uangnya tertekan terhadap kurs dollar AS.

Baca Juga: Rupiah Melemah ke Level Rp 16.283, Simak Proyeksi Untuk Selasa (11/6)

Menurutnya, ketidakpastian global memang menghantui semua negara. "Tapi menurut saya kalau masih di angka Rp 16.200-Rp16.300 masih posisi yang baik," ujar Jokowi ditemui usai menghadiri acara HUT Hipmi ke-52 di Jakarta, Senin (10/6).

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, pasar fokus pada pertemuan The Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga yang akan dirilis pada Rabu (12/6).

Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. 

“Namun isyarat apa pun mengenai kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama setelah tanda-tanda ketahanan inflasi AS, dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini,” kata Ibrahim, Senin (10/6). 

Baca Juga: Indeks Dolar Menguat, Begini Efeknya Ke Rupiah

Ibrahim mengatakan, sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi, dan kekuatan pasar tenaga kerja. Data nonfarm payrolls yang kuat pada Jumat (7/6), memperkuat gagasan ini. 

“Sebelum keputusan The Fed pada Rabu, data inflasi indeks harga konsumen utama juga tersedia pada minggu ini, dan diperkirakan menunjukkan inflasi tetap jauh di atas target tahunan sebesar 2% pada bulan Mei,” ucap Ibrahim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×