Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (10/6). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup turun 0,54% ke posisi Rp 16.283 per dolar AS.
Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah juga melemah 0,44% ke level Rp 16.290 per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan, semua negara ini mengalami hal yang sama, yakni mata uangnya tertekan terhadap kurs dollar AS.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Level Rp 16.283, Simak Proyeksi Untuk Selasa (11/6)
Menurutnya, ketidakpastian global memang menghantui semua negara. "Tapi menurut saya kalau masih di angka Rp 16.200-Rp16.300 masih posisi yang baik," ujar Jokowi ditemui usai menghadiri acara HUT Hipmi ke-52 di Jakarta, Senin (10/6).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, pasar fokus pada pertemuan The Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga yang akan dirilis pada Rabu (12/6).
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.
“Namun isyarat apa pun mengenai kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama setelah tanda-tanda ketahanan inflasi AS, dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini,” kata Ibrahim, Senin (10/6).
Baca Juga: Indeks Dolar Menguat, Begini Efeknya Ke Rupiah
Ibrahim mengatakan, sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi, dan kekuatan pasar tenaga kerja. Data nonfarm payrolls yang kuat pada Jumat (7/6), memperkuat gagasan ini.
“Sebelum keputusan The Fed pada Rabu, data inflasi indeks harga konsumen utama juga tersedia pada minggu ini, dan diperkirakan menunjukkan inflasi tetap jauh di atas target tahunan sebesar 2% pada bulan Mei,” ucap Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News