Sumber: Kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar Program Kerja Penguatan Pasokan Jakarta bakal segera terlaksana. Kemarin (12/11), Menteri Keuangan sudah meneken persetujuan kredit ekspor untuk perusahaan setrum pelat merah itu sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,85 triliun.
Direktur Jawa-Bali PLN, Murtaqi Syamsuddin, menyatakan, duit tersebut bakal dipakai untuk mendanai sebagian Program Kerja Penguatan Pasokan Jakarta senilai total Rp 6,88 triliun. "Dalam waktu dekat, kami akan segera menggelar tender proyek," katanya, Kamis (12/11).
Selain kredit ekspor, Murtaqi bilang, sebagian dana program kerja itu berasal dari kas internal PLN, yakni sebesar Rp 800 miliar. Sedang sisanya sebesar Rp 3,17 triliun masih dalam pembahasan dengan pemerintah untuk dicari sumber pembiayaannya.
Program Kerja Penguatan Pasokan Jakarta, antara lain pemasangan trafo interbus transformer (IBT) ketiga Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cawang/Bekasi senilai Rp 356 miliar. Lalu, pembangunan saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kilovolt (kV) Manggarai-Dukuh Atas senilai Rp 158,4 miliar.
Total ada 26 proyek dalam program kerja tersebut. Proyek-proyek tersebut ditargetkan kelar pada 2010 hingga 2013 nanti. "Kebanyakan selesai pada 2011 karena barang-barang seperti trafo tidak ready stock, tapi by order. Jadi, baru datang akhir tahun depan," ujar Nur Pamudji, Manajer Umum Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa-Bali PLN.
Program penguatan sistem Jakarta sangat mendesak, lantaran pembebanan IBT yang memasok listrik ke ibukota dan sekitarnya sudah kritis. Kemudian, "Terjadi bottleneck di sistem penyaluran karena kendala transmisi 150 kV dan sistem 150 kV yang masih radial," kata Murtaqi.
Sebetulnya, Murtaqi mengungkapkan, Program Kerja Penguatan Pasokan Jakarta sudah dicanangkan sejak 2006 lalu. Tapi, saat itu PLN tidak memiliki duit sepeser pun untuk merealisasikan program kerja tersebut. Sehingga proyek-proyek baru bisa dikerjakan mulai 2010.
Cuma, Murtaqi mengingatkan, bukan berarti pasokan listrik untuk Jakarta bakal betul-betul aman, kalau proyek dalam program kerja itu rampung semua. Soalnya, Program Kerja Penguatan Pasokan Jakarta hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jakarta hingga 2013 nanti. "Jika permintaan terus naik, tentu butuh penguatan lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News