Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan barang Indonesia September 2021 kembali mencatat surplus, meski menurun dari surplus pada bulan Agustus 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, surplus neraca dagang pada bulan September sebesar US$ 4,37 miliar, atau turun dari US$ 4,74 miliar pada bulan sebelumnya.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebut, surplus pada bulan September 2021 ini disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor.
“Seperti kita tahu, ekspor pada September 2021 tercatat US$ 20,60 miliar dan nilai impor sebesar US$ 16,23 miliar,” ujar Margo, Jumat (15/10) via video conference.
Baca Juga: Nilai impor September 2021 turun 2,67% mom
Margo menyebut, komoditas yang menyumbang surplus terbesar datang dari komoditas nonminyak dan gas (nonmigas), yaitu bahan bakar mineral, lemak hewan nabati, serta besi dan baja.
Kemudian, surplus juga didorong oleh kinerja surplus neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), India, dan juga Filipina.
Terperinci, surplus neraca perdagangan dengan AS tercatat US$ 1,58 miliar dengan komoditas utama adalah pakaian dan aksesoris (HS 61).
Surplus dengan India tercatat US$ 718,6 juta dengan komoditas utama adalah bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan nabati.
Baca Juga: Kinerja ekspor September 2021 turun 3,84% mom
Sedangkan surplus dengan Filipina tercatat US$ 713,9 juta dan penyebab utama adalah komoditas bahan bakar mineral serta kendaraan dan bagiannya.
Dengan demikian, dari awal Januari 2021 hingga September 2021, neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif mencatat surplus US$ 25,07 miliar.
“Dan ini sangat tinggi kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalkan, bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2020 yang surplusnya hanya tercatat US$ 13,35 miliar,” tandas Margo.
Baca Juga: Ekonom prediksi neraca perdagangan pada September 2021 masih surplus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News