Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi nasional semakin kuat. Salah satu indikatornya adalah surplus neraca perdagangan Januari-Maret 2021 mencapai US$ 5,52 miliar.
Deputi Komunikasi BI Erwin Haryono memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. “BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata Erwin, dalam keterangan tertulis Jumat (16/4).
Namun Kamrussamad, Anggota Komisi XI DPR justru menyatakan perlu mewaspadai surplus tersebut. Ia melihat pertumbuhan volume perdagangan sebenarnya lebih rendah daripada nilai komoditasnya. Sehingga terdapat kenaikan harga di tingkat produsen. Volume komoditas manufaktur yang lebih rendah dari nilainya seperti produksi manufaktur pada mesin industri dan peralatan listrik.
“Kegiatan ekspor dan impor mengalami peningkatan yang signifikan pada periode menjelang Ramadan dan Idul Fitri yang dikhawatirkan adanya libur panjang. Sehingga industri mengirim muatan hasil produksinya terlebih dulu," ujarnya., dalam pernyataan tertulis ke Kontan.co.id, Senin (19/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News