kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Neraca Pembayaran kuartal II defisit US$ 2,93 M


Jumat, 14 Agustus 2015 / 17:57 WIB
Neraca Pembayaran kuartal II defisit US$ 2,93 M


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Setelah mencatat surplus setiap kuartalnya, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal kedua mengalami defisit US$ 2,93 miliar. Penyebabnya, penyusutan surplus transaksi modal dan finansial (TMF) lantaran banyaknya aliran uang keluar. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), TMF mencatatkan posisi surplus sebesar US$ 2,5 miliar. Angka ini merosot tajam ketimbang posisi kuarta pertama tahun ini yang sruplus US$ 6,3 miliar, ataupun dibandingkan kuartal II-2014 yang surplus US$ 13,9 miliar.

"Meskipun mencatatkan surplus, TMF tidak dapat sepenuhnya membiayai defisit transaksi berjalan sehingga NPI kuartal kedua 2015 mencatatkan defisit," kata Ditektur Departemen Statistik BI Hendy Dwi Tjahjono, Jumat (14/8).

Adapun penyusutan besaran surplus TMF berasal dari penyusutan surplus investasi portofolio pada kuartal kedua tahun ini sebesar US$ 5,774 miliar. Meski mencatatkan surplus, angka lebih rendah dibandingkan dengan surplus kuartal pertama lalu sebesar US$ 8,796 miliar. Sementara itu, pada periode yang sama tahun sebelumnya, surplus tercatat sebesar US$ 8,045 miliar.

Hendy menyatakan, menyusutnya surplus investasi portofolio terjadi lantaran adanya ketidakpastian kondisi keuangan global. Arus midal asing pada instrumen portofolio domestik tercatat sebesar US$ 6,3 miliar, menurun US$ 2,1 miliar dari kuartal pertama 2015.

"Hal ini tertutama dipengaruhi oleh aksi investor asing yang mengurangi kepemilikan atas saham domestik dan rendahnya net beli asing atas surat utang pemerintah," tambah Hendy.

Sementara itu, investasi lainnya mencatatkan justru mencatatkan defisit sebesar US$ 6,936 miliar. Jumlah ini bahkan lebih besar dibandingkan dengan defisit investasi lainnya pada kuartal pertama lalu sebesar US$ 4,883 miliar. Padahal, kuartal kedua tahun 2014, investasi lainnya bisa mencatatkan surplus sebesar US$ 2,116 miliar.

Posisi defisit pada investasi lainnya ini terutama terjadi karena menurunnya penarikan pinjaman luar negeri oleh korporasi, sejalan dengan moderasi perekonomian domesti di tengah pembayaran pinjaman yang tetap tinggi sesuai dengan jadwalnya. Selain itu, defisit pada investasi lain juga didorong oleh meningkatnya penempatan aset sektor swasta pada bank di luar negeri.

Meski begitu, BI melihat bahwa arus masuk investasi langsung asing masih cukup tinggi yang didorong oleh besarnya penarikan pinjaman dari pihak afiliasi. Hal tersebut kata Hendy, mencerminkan masih positifnya persepsi investor terhadap kondisi fundamental Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×