Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berbalik defisit pada kuartal II-2023, setelah mencatat surplus US$ 6,52 miliar pada kuartal I-2023.
Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit NPI periode April 2023 hingga Juni 2023 tersebut sebesar US$ 7,4 miliar.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, defisit NPI didorong oleh defisit transaksi berjalan juga defisit transaksi modal dan finansial.
Baca Juga: Kebijakan Moneter The Fed Bakal Longgar, Dukung Penguatan Rupiah Tahun Depan
"Meski, defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal setra finansial masih terkendali," terang Erwin dalam keterangannya, Selasa (22/8).
Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal II-2023 tercatat US$ 1,9 miliar atau setara 0,5% produk domestik bruto (PDB).
CAD pada kuartal tersebut didorong oleh penurunan ekspor, sejalan dengan penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global.
Sedangkan defisit transaksi modal dan finansial tercatat US$ 5,0 miliar atau setara 1,4% PDB. Seiring dengan defisit investasi portofolio dan investasi lainnya karena ketidakpastian global yang meningkat.
Meski demikian, Erwin bilang BI yakin kinerja NPI kuartal II-2023 tetap terjaga dan mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News