kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Neraca dagang surplus, KEIN: Ini bukan karena perbaikan ekspor


Senin, 16 September 2019 / 19:01 WIB
Neraca dagang surplus, KEIN: Ini bukan karena perbaikan ekspor
ILUSTRASI. Ilustrasi Pelindo 2, ekspor impor, neraca perdagangan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) berpendapat surplus neraca perdagangan pada Agustus 2019 bukan karena kinerja ekspor yang membaik, tetapi karena impor yang turun lebih dalam dibanding penurunan ekspor.

Seperti yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Agustus 2019 turun 7,60% (mom). Meski begitu, impor pada Agustus 2019 juga turun lebih besar, yaitu 8,53% (mom), sehingga neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus.

KEIN juga menilai, dengan kondisi neraca dagang yang seperti itu artinya Indonesia masih belum bisa memanfaatkan peluang positif dalam perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta menilai Indonesia memiliki peluang meningkatkan ekspor, terutama ke negara China. Apalagi dengan menimbang negara tersebut memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dari Indonesia.

Baca Juga: KEIN: Neraca dagang Indonesia terbeban defisit non-migas dengan China

Arif mengimbau pemerintah untuk terus berjaga-jaga dan waspada akan ancaman defisit neraca dagang di masa yang akan datang, mengingat kondisi global yang masih belum stabil.

"Pemerintah tidak boleh lengah dengan data surplus pada Agustus 2019. Tetap ada pekerjaan rumah menanti untuk menambal defisit yang sangat dalam yang pernah terjadi pada April 2019 lalu, yaitu sebesar US$ 2,28 miliar," ujar Arif, Senin (16/9).

Baca Juga: Ekspor Agustus 2019 turun 7,60% menjadi US$ 14.28 miliar, ini penyebabnya

Oleh karena itu, pemerintah tentu harus meningkatkan kinerja ekspornya sehingga neraca dagang selanjutnya terjadi karena memang ada peningkatan ekspor, sehingga mampu menambal defisit yang pernah terjadi sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×