CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Negara G20 Berhasil Kumpulkan Pembentukan Dana Perantara Keuangan US$ 1,28 Miliar


Sabtu, 16 Juli 2022 / 22:25 WIB
Negara G20 Berhasil Kumpulkan Pembentukan Dana Perantara Keuangan US$ 1,28 Miliar


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pertemuan ketiga Minister Finance and Central Bank Governors (FMCBG) di Nusa Dua Bali yang berlangsung pada 15 dan 16 Juli 2022 telah menyepakati sejumlah hal, meski tidak menghasilkan pernyataan bersama atau komunike.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu yang disepakati dalam forum tersebut adalah pembentukan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund  (FIF) sebanyak US$ 1,28 miliar.

“Kami mendapat dukungan dari negara anggota (G20) serta organisasi internasional termasuk WHO. Bahkan dari pertemuan dua hari ini, kami menerima lebih banyak dukungan tidak hanya dalam bentuk ide, tetapi juga kontribusi hingga US$ 1,28 miliar,” tuturnya dalam konferensi Pers, di Nusa Dua Bali, Sabtu (16/7).

Adapun sejumlah negara yang telah menyatakan komitmennya untuk berkontribusi dalam pembentukan FIF tersebut diantaranya Amerika Serikat, Eropa, Jerman, Indonesia, Singapura, Inggris. Juga beberapa organisasi filantropi seperti Welcome Trust, dan Melinda and Gates Foundation.

Baca Juga: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Tak Menghasilkan Komunike

Sementara itu, tambahan negara yang menyampaikan komitmennya dalam dua hari 3rd FMCBG G20 2022 adalah Italia, China, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Korea.

Negara-negara 20 menegaskan kembali komitmennya untuk menggunakan semua perangkat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi tantangan ekonomi guna menjaga stabilitas keuangan dan kesinambungan fiskal jangka panjang.

“Isu kesehatan in menjadi penting karena kita dalam dua tahun mengalami pandemi. Persiapan pandemi dan penanganan pandemi akan mempersiapkan koordinasi pendanaan yang bisa dilaksanakan pasca pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Resmi Hapus Pungutan Ekspor CPO dan Turunnya Hingga 30 Agustus 2022

Sri Mulyani menuturkan G20 membahas pembentukan FIF untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan tanggapan terhadap pandemi.

Ia juga mengatakan, FIF merupakan tindakan nyata untuk membangun arsitektur kesehatan global serta kesiapsiagaan dan respons pandemi dengan memastikan pembiayaan yang memadai, berkelanjutan, dan terkoordinasi untuk pemulihan pasca pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×