kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negara dengan penyuntikan vaksin terbanyak di Asia, Indonesia di posisi berapa?


Selasa, 14 September 2021 / 05:19 WIB
Negara dengan penyuntikan vaksin terbanyak di Asia, Indonesia di posisi berapa?
ILUSTRASI. Sebanyak 73,8 juta orang Indonesia tercatat telah mendapatkan setidaknya 1 suntikan vaksin Covid-19. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menunjukkan, sebanyak 73,8 juta orang Indonesia tercatat telah mendapatkan setidaknya 1 suntikan vaksin Covid-19.  

Berdasarkan data hingga Senin (13/9/2021) pukul 18.00 WIB, dari 73,8 juta penerima vaksin Covid-19, 42,32 juta orang di antaranya telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19 dosis suntikan lengkap. 

Dengan demikian, program vaksinasi nasional telah menjangkau 35,45% target vaksinasi secara nasional, yakni 208,26 juta sasaran. 

"Sudah lebih dari sepertiga sasaran vaksinasi yang mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Hal ini merupakan buah dari kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat luas. Pemerintah mengharapkan kerja sama ini bisa terus diperkuat sehingga cakupan vaksinasi bisa lebih maksimal," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (13/9/2021).

Baca Juga: PeduliLindungi bisa deteksi warga positif Covid-19, begini caranya

Dengan pencapaian tersebut, Indonesia menjadi negara dengan realisasi penyuntikan vaksin terbanyak ke-4 di Asia. Negara dengan realisasi penyuntikan vaksin tertinggi secara berturut-turut adalah Tiongkok, India dan Jepang. 

Menkominfo Johnny memastikan pemerintah berkomitmen penuh untuk terus melanjutkan percepatan vaksinasi hingga target 208 juta suntikan dapat tercapai.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus mempercepat dan memperkuat pelaksanaan program vaksinasi nasional," jelasnya. 

Dia menambahkan, keberhasilan program ini sangat berperan penting dalam keberhasilan pengendalian pandemi dan proses transmisi menuju endemi di Indonesia. "Tentunya, vaksinasi ini tetap harus dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin,” imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali diperpanjang lagi, kapan akan berakhir? Ini jawaban pemerintah

Terkait hal tersebut, pemerintah akan berfokus untuk menggenjot vaksinasi untuk kelompok lansia dan remaja.

Catatan saja, realisasi vaksinasi untuk kelompok masyarakat lansia baru mencapai 26,43% untuk dosis 1 dan 18,73% untuk dosis 2. Sementara itu, realisasi vaksinasi kelompok remaja mencapai 11,83% untuk dosis 1 dan 8,12% untuk dosis 2.

Johnny menjelaskan, vaksinasi untuk kelompok lansia sangat penting karena kelompok tersebut memiliki tingkat kematian akibat COVID-19 cukup tertinggi. Di sisi lain, vaksinasi untuk kelompok masyarakat usía 12-17 tahun juga perlu dipercepat untuk mendukung kelancaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas secara aman.

Selanjutnya: Sudah vaksinasi tapi sertifikat vaksin belum muncul juga? Ini solusi dari Kemenkes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×