kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nazaruddin: Trimedya Panjaitan terlibat korupsi


Kamis, 01 Agustus 2013 / 08:15 WIB
Nazaruddin: Trimedya Panjaitan terlibat korupsi
ILUSTRASI. Wajib pajak mengisi formulir di kantor pajak Jakarta, Rabu (11/7). Jumlah Wajib Pajak yang Lapor SPT Masih Jauh dari Target Ditjen Pajak.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Muhammad Nazaruddin kembali menyebut banyak nama anggota DPR yang diduga terlibat kasus korupsi.

Hal itu diungkapkan suami Neneng Sri Wahyuni usai menjalani pemeriksaan tersangka atas dugaan pencucian uang pada pembelian saham PT Garuda Indonesia, Rabu (31/7/2013) malam.

Sedikitnya, Nazaruddin membongkar 12 skandal proyek yang bernilai ratusan miliar bahkan triliunan pada malam tadi. Pada salah satu skandal proyek itu, muncul nama baru yakni anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan.

Belum diketahui jelas Trimedya terlibat kasus apa. Tetapi, nama dia muncul saat Nazaruddin menjelaskan kasus dugaan suap Rp 4 miliar kepada anggota DPR untuk pengurusan anggaran pendidikan Polri Rp 600 miliar. Dimana uang suap Rp 4 miliar itu berasal dari korupsi Simulator SIM.

Selain Trimedya, terkait kasus simulator SIM, Nazaruddin masih menyebut nama Wakil Bendahara Umum Golkar sekaligus anggota komisi III DPR, Bambang Soesatyo, anggota Komisi III DPR Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi VI DPR Benny K Harman dan anggota Fraksi PDIP di DPR Herman Heri.

"Itu semua benar apa yang saya ungkapkan tentang proyek simulator. Tentang keterlibatan Aziz, dimana ngambil uangnya, dimana terimanya. Semua sudah saya jelaskan kepada penyidik. Bamsoet, Herman Heri, Benny K Harman. Tentang Trimedya juga, semua sudah jelaskan detail ke penyidik," kata Nazaruddin.

Selain kasus simulator, Nazaruddin juga mengklaim telah menyerahkan bukti-bukti terkait skandal proyek pengadan E-KTP, proyek pengadaan dan distribusi seragam Hansip di Kementerian Dalam Negeri dan proyek pembelian pesawat Merpati. Dikatakan Nazar, pada tiga kasus itu melibatkan Bandahara Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Sementara pada kasus pembangunan gedung Ditjen Pajak, Nazaruddin mengungkap bahwa "pemainnya" adalah Bendahara Umum PDIP yang juga menjabat sebagai pimpinan Banggar DPR, Olly Dondokambey.

Hingga berita ini dibuat, Tribunnews.com, masih berusaha mengkonfirmasi para pihak terkait yang diungkapkan Nazaruddin. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×