kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Nasabah KSP Indosurya Kembali Melayangkan Gugatan, Ini Alasannya


Kamis, 10 Februari 2022 / 00:05 WIB
Nasabah KSP Indosurya Kembali Melayangkan Gugatan, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Palu persidangan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuasa hukum nasabah KSP Indosurya Cipta Agus Wijaya menyebutkan, pihaknya kembali melayangkan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Pasalnya banyak dari kliennya yang terhenti pembayaran cicilannya.

"Cicilan banyak yang terhenti. Banyak lansia tidak mendapatkan apa yang dijanjikan. Dari ratusan lansia klien saya, hanya 1 orang yang saya ketahui Dan itupun hanya Rp 25 juta dari simpanan yang  berkisar Rp 700 juta-an," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2).

Ia menyebutkan seolah-olah pembayaran kepada lansia yang selama ini ada hanya untuk kebutuhan berita di media. Padahal kalau memang sudah diselesaikan untuk lansia ia meminta pihak KSP Indosurya transparan berapa banyak, berapa miliar yang telah dibayarkan untuk para lansia tersebut.

Baca Juga: KSP Indosurya Klaim Telah Bayar Cicilan Kewajiban, Ini Kenyataannya!

"Karena menurut informasi yang kami dengar tidak lebih dari Rp 1 miliar dari Rp 14 triliun dana nasabah," kata Agus.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya telah melakukan gugatan kepada pihak terkait atas pemberhentian cicilan maupun jumlah cicilan yang tidak manusiawi.

Adapun gugatan sudah dilakukan dan putusan akan keluar pada minggu depan. Perlu diketahui pembayaran aum Rp 250 juta ke bawah sudah banyak yang tidak dibayarkan sejak Oktober 2021 lalu, kemudian untuk aum di bawah Rp 2 miliar hanya terima tidak sampai 200 000 dan aum di atas Rp 2 miliar hanya terima Rp 500 ribu-an saja.

Agus bilang, aum yang di bawah Rp 2 miliar seharusnya pada Januari 2022 sudah menerima 25 persen. Namun saat ini selain banyak yang tidak dibayarkan dan ada pula yang hanya terima ratusan ribu.

"Jangankan 25%, 0,5% saja tidak sampai. Rata-rata klien kami tagihan di bawah Rp 2 miliar hanya terima di bawah Rp 200 ribu. Seolah-olah nasabah disuruh makan beras dan garam untuk menghidupi kebutuhannya. Istilahnya dimiskinkan dihari tuanya," jelas Agus.

Dengan pembayaran cicilannya yang tidak manusiawi, ia berharap KSP Indosurya  dalam mengembalikan dana nasabah dimohon menggunakan hati nurani, agar untuk kebutuhan sehari-hari nasabah dapat terpenuhi.

Baca Juga: Satgas Penanganan Koperasi Bermasalah Desak Pengurus KSP Indosurya Transparan

Senada, Irwan, salah satu nasabah KSP Indosurya Cipta yang menggugat mengungkapkan cicilan yang diberikan pihak Indosurya sangat tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan untuk makan mie instan sebulan saja tidak cukup.

"Apalagi makan daging, sejak kasus ini berjalan sudah tidak mampu beli daging. Saya sudah berusia 70 tahun dan hasil mengumpulkan uang 40 tahun kena Rp 3,5 miliar. Tiap hari makan sampai minta dan pemberian saudara-saudaranya karena (cicilan dari Indosurya) yang saya terima hanya Rp 500 ribu. Bagaimana untuk bayar listrik dan lainnya," ujar Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×