kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,82   6,22   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik Jadi 572 Kasus, Gejala Covid-19 Omicron Mirip Pilek, Ini Cara Membedakannya


Senin, 17 Januari 2022 / 08:48 WIB
Naik Jadi 572 Kasus, Gejala Covid-19 Omicron Mirip Pilek, Ini Cara Membedakannya
ILUSTRASI. Naik Jadi 572 Kasus, Gejala Covid-19 Omicron Mirip Pilek, Ini Cara Membedakannya


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penambahan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terus terjadi. Berdasar penelitian, pasien Covid-19 Omicron di Indonesia mengalami gejala seperti sakit flu. Berikut cara membedakan gejala Covid-19 Omicron dengan batuk pilek biasa agar tidak salah deteksi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempublikasikan pada Jumat 14 Januari 2022, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 572 kasus. Kasus Covid-19 Omicron bertambah sebanyak 66 orang berdasarkan data Rabu, 12 Januari 2022.

Penambahan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal. Kini seluruh pasien Covid-19 Omicron di Indonesia wajib menjalankan karantina kesehatan.

Mayoritas pasien Covid-19 Omicron di Indonesia menjalani karantina RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Jumlahnya sekitar 339 orang, sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan tidak ada perbedaan karakteristik gejala Covid-19 Omicron antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejala pasien Covid-19 Omicron di Indonesia adalah ringan dan tanpa gejala.

Gejala Covid-19 Omicron di Indonesia paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam. ''Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,'' katanya.

Baca Juga: Menteri Luhut Prediksi Puncak Covid-19 Omicron Maret 2022, Ini Gejala & Masa Inkubasi

Gejala Covid-19 Omicron di Indonesia

Dilansir dari Kompas.com, terdapat beberapa gejala yang ditemukan khusus pada Covid-19 varian Omicron di Indonesia ini. Covid-19 Omicron di Indonesia disebut memiliki gejala yang mirip sekali dengan batuk pilek biasa.

Berikut perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit batuk pilek biasa:

Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 varian Omicron di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Batuk kering
  • Mudah lelah
  • Hidung tersumbat
  • Pilek
  • Sakit kepala

Uniknya, gejala hilangnya penciuman dan indra perasa yang banyak ditemukan pada Covid-19 varian lain, tidak ditemukan pada penderita varian Omicron di Indonesia. Penderita Covid-19 Omicron di Indonesia yang mengalami hilang penciuman dan indra perasa hanya terjadi pada pasien yang baru pertama kali terpapar virus Covid-19. Sedangkan pada pasien reinfeksi tidak mengalami gejala ini.

Gejala flu / batuk pilek biasa

Dilansir dari National Health Services United Kingdom, gejala flu biasa antara lain:

  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Batuk
  • Radang tenggorokan
  • Demam
  • Rasa tertekan pada telinga dan wajah

Perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan flu atau batuk pilek biasa

Seperti disebutkan di atas, gejala yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini sangat mirip. Namun ada beberapa hal yang bisa membantu menemukan perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan flu biasa.

Inilah perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan flu biasa

  • Hilang penciuman dan indra perasa.

Gejala ini adalah gejala yang khas dari Covid-19. Walaupun tidak semua pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ini.

Dari berbagai kasus yang ada, pasien Covid-19 Omicron tidak mengeluhkan penurunan kemampuan indra penciuman. Sedangkan orang yang mengalami flu atau batuk pilek, mengalami gangguan indra penciuman.

Gangguan indra penciuman pada penderita flu biasa hanya berlangsung sementara. Sedangkan untuk penderita Covid-19 secara umum, gangguan indra penciuman berlangsung lama.

  • Sakit kepala parah.

Pada pasien Covid-19, sakit kepala parah umum menyerang. Biasanya rasa ini muncul sebagai rasa seperti kepala berdenyut atau ditusuk-tusuk.

  • Sulit bernapas atau napas pendek.

Walaupun sama-sama penyakit saluran pernapasan, flu tidak membuat seseorang mengalami napas pendek atau sulit bernapas. Jika Anda mengalami gejala ini, kemungkinan besar Anda telah tertular virus Covid-19.

Pada akhirnya, jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19, segera isolasi mandiri dan lakukan tes untuk memastikan kondisi Anda. Isolasi mandiri setidaknya selama 10 hari, serta hubungi orang-orang yang kontak erat dengan Anda beberapa hari terakhir.

Itulah perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit flu atau batuk pilek biasa. Tetap waspada dan jalankan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×