kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik Jadi 1.078 Kasus, Puncak Omicron di Indonesia Diramal Terjadi Februari-Maret


Jumat, 21 Januari 2022 / 06:14 WIB
Naik Jadi 1.078 Kasus, Puncak Omicron di Indonesia Diramal Terjadi Februari-Maret
ILUSTRASI. emerintah memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia bakal terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, hingga Kamis (20/1/2022), total kasus penularan Covid-19 varian Omicron mencapai 1.078. 

Melansir Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 756 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN). 

"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 257, dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 65," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis. 

Sementara itu, mengutip laman covid19.go.id, pemerintah memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia bakal terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. 

Hal ini mengacu pada kejadian di sejumlah negara yang menghadapi varian Omicron. Mereka mengalami puncak kenaikan kasus yang dicapai dengan cepat dan tinggi dalam waktu antara 35-65 hari sejak kasus pertama ditemukan.

Baca Juga: Waspada! Dalam 3 Pekan, Kasus Covid-19 Naik Lima Kali Lipat

"Dari negara-negara yang sudah melewati puncak kenaikan kasus, menunjukkan bahwa tingkat perawatan di RS (hospitalisasi) untuk pasien Omicron lebih rendah sekitar 30-40% dibanding varian Delta," demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19.

Jangan gegabah

Dalam pernyataan resminya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan bahwa masyarakat harus mewaspadai tren kenaikan kasus varian Omicron. 

"Kendati demikian, tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," pesan Jokowi, Selasa (18/1/2022). 

Dia menjelaskan, pasien yang terinfeksi varian Omicron umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. "Akan tetapi sekali lagi, kita harus waspada, janga jemawa dan jangan gegabah," tegasnya. 

Jokowi juga mengimbau agar mereka yang bisa bekerja dari rumah, untuk bekerja dari rumah saja (work from home). Presiden juga meminta agar masyarakat tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang mendesak. 

Baca Juga: Data Corona RI, 20 Januari: Mengganas Lagi, Ada Tambahan 2.116 Kasus Baru

Terakhir, Jokowi berpesan, bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin pertama segera melakukan vaksin kedua. 

"Yang sudah dua kali vaksin, segera cari vaksin ketiga, vaksin booster. Semuanya gratis, karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semua," tegasnya.

Satgas Covid-19 mengimbau agar masyarakat jangan sombong dan gegabah. "Pandemi belum usai, perjuangan belum selesai," tegas Satgas.

Cara terbaik menyikapi kenaikan kasus varian Omicron adalah dengan mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin dan segera dapatkan vaksin jika gilirannya tiba. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×