kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nadiem Makarim: Program Merdeka Belajar merupakan solusi untuk mengubah pola pikir


Minggu, 19 Januari 2020 / 14:03 WIB
Nadiem Makarim: Program Merdeka Belajar merupakan solusi untuk mengubah pola pikir
ILUSTRASI. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) menyapa para guru. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/wsj.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki era kabinet baru, sejumlah gebrakan pun mulai dilakukan oleh jajaran Kementerian, salah satunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nadiem Makarim memulai gebrakan di sektor pendidikan dengan sebuah program bernama Merdeka Belajar.

Baca Juga: Nadiem Makarim ungkap alasan kerja sama dengan Netflix

Program ini dicetuskan sebagai langkah awal untuk melakukan lompatan di bidang pendidikan. Tujuannya tak lain adalah untuk mempengaruhi sekelompok massa dari agen perubahan untuk mengubah pola pikirnya terhadap pendidikan.

Namun, karena ini merupakan tantangan yang tidak mudah, Nadiem menegaskan bahwa hasilnya tidak akan langsung terlihat hanya dalam waktu 5 tahun kepemimpinannya.

"Terus terang ini adalah salah satu tugas yang menurut saya tersulit, yaitu pendidikan. Luar biasa sulitnya, bahkan waktu tersingkat untuk sukses dalam memperbarui sistem pendidikan itu adalah sekitar 10-15 tahun," ujar Nadiem pada acara Indonesia Millenial Summit 2020 di Jakarta, Jumat (17/1).

Apalagi, sistem pendidikan ini pemetaannya cukup kompleks dan tidak hanya melibatkan satu pihak saja. Di luar itu ada berbagai macam Kementerian yang juga harus berkoordinasi untuk melakukan beberapa hal.

Baca Juga: Angkasa Pura I akan kelola terminal 4 Bandara Kuwait

Meskipun hasilnya tidak akan terlihat dalam waktu singkat, tetapi Nadiem yakin bahwa program ini dapat menjadi batu lompatan bagi setidaknya 10%-20% dari sistem pendidikan di Indonesia. Kemudian, harapannya lama kelamaan 80% sistem sisanya dapat ikut tertarik secara perlahan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×