Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) terus meningkat sejak awal tahun ini. Para pengusaha mengungkapkan penyebab naiknya tren PHK.
Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat, selama 1 Januari hingga 10 Maret 202 sebanyak 73.992 pekerja tidak lagi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan akibat terdampak PHK.
Angka tersebut mencapai 28,74% dari total pekerja tidak lagi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan karena ter-PHK pada 2024 yang sebanyak 257.471 pekerja.
Baca Juga: Apindo Sebut Kenaikan Upah Minimum 6,5% Picu Gelombang PHK
Sementara data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sejak awal tahun hingga April kemarin sebanyak 24.036 pekerja terdampak PHK. Angka ini 30,81% dari total pekerja terkena PHK pada 2024.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, data tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada tren PHK di Indonesia dan mencerminkan tekanan berat yang dihadapi dunia usaha.
"Jelas kenaikan yang sangat signifikan dan tidak berhenti di sini. Makanya sekarang kenapa kita perlu revitalisasi padat karya? Karena PHK ini menjadi satu perhatian yang sangat menguatirkan buat kita," ujarnya saat media briefing di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Shinta mengungkapkan, setidaknya ada lima penyebab utama pengusaha Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini diketahui dari hasil survei Apindo kepada 350 perusahaan anggotanya selama 17-21 Maret 2025.
Baca Juga: KSPN: Agar Tak Jadi Simbolik, Satgas PHK Harus Diberi Taring dan Anggaran
Hasilnya, sebanyak 69,4% responden menyetujui tekanan utama yang mendorong pengusaha melakukan PHK ialah karena penurunan permintaan.
Kemudian sebanyak 43,3% responden menyebut PHK dilakukan karena adanya kenaikan biaya produksi. Sedangkan 33,2% beralasan karena adanya perubahan regulasi ketenagakerjaan seperti kenaikan upah minimum.
Tidak hanya itu, sebanyak 21,4% responden juga mengungkapkan alasan melakukan PHK karena tekanan produk impor dan 20,9% responden beralasan karena faktor teknologi.
Survei tersebut juga menunjukkan sebanyak 67,1% pengusaha tidak berencana melakukan investasi baru selama setahun ke depan.
Sementara, investasi baru ini dibutuhkan untuk pembukaan lapangan kerja baru setiap tahunnya. Sedangkan jumlah lapangan kerja yang tersedia saat ini jauh daari kebutuhan yang ada sehingga menyebabkan banyak PHK.
Baca Juga: Ada Proyeksi Defisit Pasokan Gas, Menteri Bahlil: 2026-2027 Lifting Migas Mulai Naik
"Di sisi lain kita juga banyak pekerjaan-pekerjaan baru melalui investasi yang masuk. Namun kita mesti menyadari bahwa di luar daripada PHK kita juga harus menyiapkan 3-4 juta pekerjaan baru setiap tahunnya," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekerja Terdampak PHK Capai 73.000 Lebih, Pengusaha Ungkap Penyebabnya", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/05/14/060000826/pekerja-terdampak-phk-capai-73.000-lebih-pengusaha-ungkap-penyebabnya.
Selanjutnya: Kenali Kepribadian Melalui Warna Aura Anda, Biru Artinya Pemikir Bebas
Menarik Dibaca: Kenali Kepribadian Melalui Warna Aura Anda, Biru Artinya Pemikir Bebas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News