Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Muhammadiyah akhirnya menyatakan menerima untuk mengelola tambang eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang ditawarkan oleh pemerintah. Untuk memuluskan program tersebut, Muhammadiyah pun mempersiapkan tim khusus untuk mengelola tambang.
Adapun, tim ini diketuai oleh Muhadjir Effendy saat ini menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi, bisnis dan industri halal. Asal tahu saja, saat ini, Muhadjir Effendy juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
"Kami menyusun tim pengelolaan tambang yang diketuai oleh Prof Muhadjir Effendi sebagai ketua PP Muhammadiyah yang membidangi bisnis dan ekonomi, tapi bukan sebagai Menko PMK," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dalam konferensi pers Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Minggu (28/7).
Baca Juga: Muhammadiyah Resmi Terima Penawaran Izin Pengelolaan Tambang
Terkait detail pimpinan dan anggota tim khusus pengelolaan tambang Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
- Ketua: Muhadjir Effendy
- Sekretaris: Muhammad Sayuti
Anggota:
- Anwar Abbas
- Hilman Latif
- Agung Danarto
- Ahmad Dahlan
- Bambang Setiadji
- Arif Budimanta
- M Nurul Yamin
- Azrul Tanjung
Haedar menambahkan, pihaknya tidak bisa menolak atau menerima IUP tanpa adanya proses kajian mendalam. Hingga setelah dua bulan lebih, Muhammadiyah memutuskan mengambil kesempatan yang diberikan pemerintah itu.
"Kami tidak ingin menolak dan menerima tanpa proses kajian mendalam, tanpa dialektika berdiskusi dengan wilayah-wilayah yang kebetulan ada wilayah-wilayah tambang di dalamnya," katanya.
Kemudian terkait reklamasi pertambangan, lebih lanjut dirinya mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang dimiliki khususnya prodi-prodi yang mendukung program lingkungan.
Baca Juga: Izin Tambang Ormas di Tangan Bahlil, Tapi Pengawasan Tetap di Kementerian ESDM
"Bahkan dimungkinkan ke depan, karena kami punya berbagai prodi, baik tambang maupun kehutanan, teknik lingkungan, geologi, itu suatu saat kami bisa membikin model pengembangan reklamasi. Karena sekarang problemnya reklamasi kan" tambahnya.
Ia menegaskan dalam pengelolaan tambang Muhammadiyah tidak mengejar keuntungan namun untuk sarana dakwah di bidang ekonomi.
"Dan kita tidak mengejar keuntungan. Karena kalau mikirin diri sendiri, kami dari Muhammadiyah sudah cukup, itu yang bisa kami sampaikan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News