kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Muhaimin yakin MK tolak gugatan Prabowo-Hatta


Rabu, 20 Agustus 2014 / 23:30 WIB
Muhaimin yakin MK tolak gugatan Prabowo-Hatta
ILUSTRASI. Sejarah Hari Perempuan Internasional dimulai di Amerika Serikat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menilai, kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa akan sulit memenangkan gugatannya dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi maupun sidang etik di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Muhaimin menambahkan, Prabowo-Hatta akan sulit menyusul sekitar 8 juta selisih suara dengan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dipersoalkannya di kedua institusi tersebut.

"Kalau lihat saksi-saksi dan siaran proses sidang, kayaknya untuk mengejar 8 juta suara Jokowi agak sulit karena 8 juta itu besar," ujar Muhaimin di Kompleks Widya Chandra, Rabu (20/8).

Oleh karena itu, Muhaimin optimis kubu Jokowi-JK tetap diputuskan menjadi presiden dan wakil presiden sebagaimana telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014 lalu.

"Untuk mengejar kemenangan Jokowi itu hampir tidak mungkin. Kalau ada satu atau dua kasus, kalau dijumlahkan kecil tidak sampai 8 juta," ujarnya.

KPU menetapkan pasangan Jokowi-JK memenangi Pilpres 2014. Mereka memeroleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Adapun pasangan Prabowo-Hatta memeroleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen.

Sedangkan selisih perolehan suara antara Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK sekitar 8,4 juta atau sekitar 6 persen dari total pemilih. Tim Prabowo-Hatta mendalilkan adanya pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif hampir di semua provinsi.

Pelanggaran itu dilakukan dengan memobilisasi pemilih melalui DPKTb hampir di seluruh Indonesia. Tim Prabowo-Hatta mencatat tingginya penggunaan DPKTb di 1.124 kecamatan, 10.827 kelurahan, dan 55.485 TPS di seluruh Indonesia. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×