kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

Muhaimin: Terjadi salah kelola APBN Rp 1.600 T


Rabu, 23 Januari 2013 / 21:00 WIB
Muhaimin: Terjadi salah kelola APBN Rp 1.600 T
ILUSTRASI. CEO Moderna: Mutasi virus corana berikutnya adalah varian Delta plus Beta. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengungkapkan, terdapat salah kelola atau miss management dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2013 yang mencapai Rp 1.600 triliun.

"Terus terang meskipun belum jadi kesimpulan, tapi saya sudah berani simpulkan, APBN Rp1.600 itu salah kelola," kata Muhaimin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/1).

Karena itu, Muhaimin meminta PKB sebagai kekuatan politik, untuk bisa merubah miss management dalam APBN yang nilainya sangat besar itu. Hal ini dilakukan supaya seluruh pihak, terutama PKB, termotivasi untuk melihat bahwa jumlah Rp 1.600 triliun itu sangat besar.

Muhaimin menegaskan, politik anggaran harus diubah total. Sebab, masalah ini bukan hanya terjadi di DPR dalam pembahasan dan putusan anggaran, tapi juga perencanaan awal di Badan Penyelenggaraan Pembangunan Nasional. "Politik anggaran masih sekedar siklus rutin saja," tandas Muhaimin.

Dia menambahkan, dalam menyusun perencanaan anggaran, semua birokrasi hanya melakukan copy paste saja dari tahun-tahun sebelumnya, tanpa memperhatikan filosofis apalagi konseptual dan teknik. Menurut Muhaimin, disitulah letak kesalahan kelolanya.

Karena itu, kata Muhaimin, selain politik anggaran yang harus dirombak, juga terjadi masalah tumpang tindih skala prioritas di APBN. "Tidak ada skala prioritas. APBN kita mengalami apa yang disebut habis untuk membiayai kegiatan yang bersifat rutin," ujarnya.

Muhaimin menegaskan, sudah menjadi tugas anggota DPR dari FPKB untuk menjadikan APBN luar biasa.  Ia mengatakan dalam sejarah kemajuan perekonomian Indonesia, pemerintah sekarang yang paling maju dalam mengumpulkan APBN. Menurutnya, Rp 1.600 triliun itu sangat besar bila dibandingkan tahun-tahun lalu yang hanya mencapai Rp 300 triliun. Jumlah ini, lanjut Muhaimin, dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×