Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) segera menambah loket untuk menangani permintaan pengajuan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi para TKI yang mendapat amnesty overstay dari Kejaraan Arab Saudi.
Permintaan tersebut diajukan seusai terjadi insiden kericuhan antrian ratusan ribu TKI di depan kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (9/6) waktu setempat. "Saya sudah meminta ke Kemlu nambah loket, nambah pelayanan, nambah staf, nambah anggaran," kata Muhaimin saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/6).
Meski demikian, ia mengaku menyerahkan keputusan soal lokasi loket baru tersebut akan dibuka. Menurut Muhaimin kewenangan tersebut sepenuhnya diserahkan pada Kemlu. Kata dia, kalau boleh ia menyarankan lebih baik loket tambahan itu dibuka di Madinah.
Muhaimin membantah kalau pihaknya tidak mengantisipasi penambahan jumlah pengajuan SPLP akibat adanya pemberian amesti oleh pihak Kerajaan Arab. Muhaimin mengatakan semuanya itu sudah dipersiapkan, hanya saja jumlah antrian TKI yang datang memang cukup melebihi jumlah yang diperkirakan yaitu dari 50.000 orang menjadi sekitar 120.000 orang. "Sudah ada perencanaan surat menyurat. Buktinya 50.000 dapat tertangani dengan baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News