Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar membantah adanya kabar pembakaran kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Menurutnya, insiden kerusuhan akibat antrian TKI yang ingin mengajukan pelayanan dokumen amnesti pada kemarin petang (Minggu 9/6) waktu setempat, hanya diakibatkan dari pembakaran plastik belaka. "Itu hanya plastik yang dibakar. Itu dilebih-lebihkan saja," kata Muhaimin saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/6).
Muhaimin menjelaskan, yang sebetulnya terjadi hanya terlalu banyaknya antrian sehingga kericuhan tersebut akhirnya harus terjadi. Dia bilang, sebenarnya pihaknya sudah mengirim anak buahnya kesana untuk memperkuat pelayanan dari lima hari yang lalu. Menurutnya seorang irjen dan beberapa staf telah diperintahkannya untuk membantu pelayanan Kemlu.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin pun memastikan tidak akan ada rencana pemulangan terhadap TKI yang melewati ijin tinggal (overstay). “Tidak ada (rencana pemulangan overstay). kericuhan yang terjadi hanya dilebih-lebihkan " tegasnya.
Sekedar diketahui, menurut pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia, insiden kerusuhan tersebut telah mengakibatkan seorang WNI meninggal dunia dan seorang petugas keamanan terluka. Hanya saja jubir Kemenlu Michael Tene belum bersedia mengungkap identitas korban tersebut. Kata dia, pihaknya sudah berusaha membawa yang bersangkutan ke rumahsakit, tapi ternyata korban tidak dapat tertolong nyawanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News