kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody’s proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia capai level terendah sejak 1999


Minggu, 05 April 2020 / 14:04 WIB
Moody’s proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia capai level terendah sejak 1999
ILUSTRASI. Suasana sepi terlihat di lorong pusat perbelanjaan Mal Blok M, Jakarta, Rabu (25/3). Moody?s Investors Service memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat ke level 3% pada tahun 2020. KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody’s Investors Service memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat ke level 3% pada tahun 2020, atau menjadi laju pertumbuhan paling lambat pasca krisis tahun 1998-1999. 

Peningkatan kasus positif virus corona yang eksponensial memicu penutupan dan karantina yang lebih meluas, memukul sektor pariwisata dan menekan perekonomian secara keseluruhan dengan tajam. 

Baca Juga: Bebaskan cukai bahan baku hand sanitizer, Bea Cukai gelontorkan Rp 805 miliar

Dalam laporan terbarunya, Jumat (3/4), Moody’s memprediksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama masih akan melambat dalam level yang moderat. 

Namun, berhentinya sebagian besar aktivitas di Jakarta dan daerah Pulau Jawa lainnya, yang merupakan pusat perekonomian, akan memicu perlambatan yang lebih dalam sehingga ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi secara kuartalan pada  kuartal kedua mendatang. 

“Data menunjukkan bahwa dalam dua bulan pertama tahun ini, konsumsi sektor swasta sudah mengalami pelemahan akibat rendahnya harga komoditas dan penyaluran kredit perbankan yang lebih berhati-hati. Investasi swasta juga akan melambat akibat proyek infrastruktur, terutama yang didanai China, mengalami disrupsi,”  tulis VP Senior Analyst Moody’ s Anushka Shah dalam laporan itu. 

Baca Juga: Redam dampak corona, 48 multifinance beri keringanan pembiayaan bagi debitur

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang dalam, yaitu 19,8% sejak Februari lalu, juga memangkas konsumsi maupun investasi swasta secara signifikan. 

Ditambah lagi, ekspor akan mengalami kontraksi lebih dalam seiring dengan permintaan terhadap komoditas melambat dan ekspor sektor jasa dari pariwisata mengalami kejatuhan. 

Di sisi lain, Moody’s melihat peluang pemulihan ekonomi Indonesia yang akan dimulai pada kuartal ketiga tahun ini, terutama didorong oleh konsumsi pemerintah. 

Baca Juga: Mudik di tengah pandemi corona, harga tiket naik dan kapasitas penumpang dikurangi

Pada 2021, pertumbuhan ekonomi diproyeksi membaik meski masih belum akan mencapai ke atas 5%, yaitu hanya ke level 4,3%. 

"Aktivitas sektor swasta akan tetap tidak bergairah hingga tahun 2021 akibat guncangan konsumsi yang berlangsung dalam jangka waktu cukup panjang dan penurunan yang signifikan pada neraca sektor korporasi,” terang Moody’s.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×