Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren defisit pada neraca perdagangan, diperkiraan masih akan berlanjut hingga Agustus tahun ini. Meski tingginya pertumbuhan impor mulai melandai, pertumbuhan ekspor belum mampu melampaui kinjera impor tersebut.
Moody's Analytics memperkirakan, defisit neraca perdagangan akan menyempit menjadi US$ 1,09 miliar, setelah mencatat defisit US$ 2,03 miliar di Juli lalu. Menurut Moody's, impor bulan Juli yang besar dan kuat disebabkan oleh defisit baik di sektor migas maupun nonmigas, yang biasanya defisit hanya terjadi pada sektor migas saja.
Menurut Moody's, pelemahan nilai tukar rupiah berperan pada kinerja impor. "Karena telah berada di antara mata uang berkinerja terburuk di Asia di tahun ini," kata Moody's dalam keterangannya.
Namun, lembaga internasional itu memperkirakan, defisit neraca perdagangan kemungkinan bisa kembali mencatat surplus dalam beberapa bulan mendatang.
Hal itu didorong oleh sejumlah langkah yang diambil pemerintah dalam mengendalikan impor mulai bulan ini, termasuk rencana penundaan proyek-proyek energi yang berat impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News