Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren defisit pada neraca perdagangan, diperkiraan masih akan berlanjut hingga Agustus tahun ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, neraca perdagangan Agustus lalu bakal mencatat defisit US$ 1,08 miliar.
Menurut David, defisit tersebut lantaran pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibanding ekspor. Walaupun, pertumbuhan impor lebih landai dibanding bulan sebelumnya.
David memperkirakan, ekspor dan impor Agustus masing-masing tumbuh 7,5% year on year (yoy) dan 29,2% yoy. Sementara di Juli, ekspor dan impor masing-masing tumbuh 19,33% dan 31,56% yoy.
"(Impor yang masih naik tinggi bahan baku. Barang modal tren menurun. Dan barang konsumsi masih tinggi tapi tren ke depan menurun," kata David kepada KONTAN, Minggu (16/9).
Menurut David, kinerja ekspor ke depan masih moncer. Perkiraannya, ekspor akhir tahun masih bisa tumbuh dua digit. Sementara kinerja impor akan menurun seiring dengan kebijakan pengendalian impor pemerintah. "Tetapi pertumbuhan impor masih sekitar 20% di akhir tahun," tambahnya.
Sehingga, defisit neraca perdagangan akhir tahun diproyeksi David akan mencapai US$ 1 miliar-US$ 3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News