Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka kesempatan belajar bagi semua guru untuk ikut program guru penggerak.
Pembukaan program calon guru penggerak bagi para guru ini dilakukan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Adapun pembukaan pendaftaran seleksi bagi calon Guru Penggerak bagi para guru mulai Senin, 13 Juli hingga Rabu, 22 Juli 2020 pekan depan.
Pada angkatan pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dibuka untuk guru-guru jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
Sementara pendaftaran calon Guru Penggerak bagi guru Sekolah Luar Biasa (SLB) akan dibuka untuk angkatan selanjutnya.
Dalam pengumuman di laman resmi Kementerian Pendidikan juga menyebutkan, untuk pendaftaran lowongan calon Guru Penggerak bagi guru SMK nantinya akan dikelola oleh Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud.
Karena itulah, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengajak seluruh guru di Indonesia yang memiliki komitmen untuk memajukan ekosistem pendidikan untuk bergabung menjadi bagian dari program Guru Penggerak.
"Kami sangat perlu banyak sekali guru-guru penggerak ini karena memang pendidikan atau kepemimpinan dalam pendidikan di Indonesia perannya sangat besar," kata Iwan pada Bincang Sore melalui virtual di Jakarta, pada Senin (13/7).
Sebagai informasi, pada tahap pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dilaksanakan pada 23 Juli sampai dengan 30 Juli 2020.
Proses seleksi ini calon guru penggerak ini meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, dan esai.
Selanjutnya, seleksi ini calon guru penggerak pada tahap kedua yaitu pada 31 Agustus sampai dengan 16 September 2020.
Proses seleksi pada calon guru penggerak tahap kedua ini akan meliputi simulasi mengajar dan wawancara.
Adapun seleksi di lowongan calon guru penggerak tahap terakhir adalah pengumuman hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan pertama pada 19 September 2020.
Selanjutnya guru-guru yang lolos seleksi calon guru penggerak ini akan mengikuti program pendidikan.
Program pendidikan calon guru penggerak meliputi pelatihan kepemimpinan instruksional melalui on-the-job training, serta pendekatan formatif berbasis pengembangan komunitas praktik dan kolaborasi antar guru.
Selama pelaksanaan program pelatihan, guru penggerak akan mendapatkan bimbingan dari instruktur, fasilitator, dan pendamping profesional.
Alokasi peserta program angkatan pertama, yaitu sebanyak 2.800 calon Guru Penggerak yang menyasar 56 kabupaten/kota mewakili enam wilayah di Indonesia, yaitu Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Papua dan Maluku.
Menurut Iwan, angkatan pertama guru penggerak merupakan perwakilan Indonesia bagian barat, tengah dan timur.
SELANJUTNYA>>>