Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni telah menerima statesmanship award dari yayasan antaragama di AS pada Kamis (30/5). Melalui penghargaan ini, yayasan yang berkedudukan di New York tersebut berharap, SBY akan terus mendorong pelaksanaan kebebasan dan toleransi beragama di negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
SBY tetap menerima penghargaan tersebut kendati hal itu menuai kontroversi dari dalam negeri.
Rabbi Athur Schneier mewakili Appeal of Conscience Foundation secara implisit mencatat adanya kontroversi tersebut. Namun, dia mengatakan, "Dengan penghargaan ini, pekerjaan belum selesai. Ini hanya satu langkah ke arah yang benar," jelasnya.
Yang disayangkan, dalam sambutannya, SBY tidak menyinggung apapun mengenai toleransi beragama. Saat menerima penghargaan, SBY menyatakan, penghargaan kepada negarawan bisa diterima secara kolektif. SBY juga berharap terciptanya suatu masyarakat yang harmonis yang didirikan atas dasar perdamaian dan kemakmuran di Indonesia.
Sekadar informasi, yayasan ACF sudah memberikan penghargaan "world statesman" ke sejumlah pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan mantan Menteri Luar Negeri Inggris Henry Kissinger. Semua penghargaan yang diberikan tanpa adanya kontroversi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News