Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan anggaran subsidi dan kompensasi energi akan tetap akan bengkak melewati Rp 502,4 triliun meski harga BBM Pertalite, Solar dan Pertamax naik.
Ia memperkirakan, maksimal anggaran subsidi dan kompensasi energi bisa tembus hingga Rp 649 triliun. perkiraan tersebut jika harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dalam setahun tembus di atas US$ 100 per barel.
“Apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$ 100/barel, maka total subsidi BBM masih akan mencapai Rp 649 triliun,” kata Sri Mulyani dalam postingan di akun Instagram-nya @smindrawati, Minggu (4/9).
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Bisa Mengerek Harga Pangan Hingga Potensi PHK Besar-besaran
Meski begitu, ia memastikan akan terus memantau pergerakan harga ICP. Hal ini lantaran harga rerata ICP hingga Juli sebesar US$ 104,9 per barel. Jika harga ICP turun ke US$ 90 per barel pada Agustus-Desember 2022, maka harga rata-rata satu tahun ICP Indonesia adalah US$ 99 per barel.
Kalaupun harga ICP turun hingga di bawah US$ 90 per barel, maka rata-rata ICP Indonesia setahun masih US$ 97 per barel.
Kenaikan harga ini, menurutnya tetap akan membuat alokasi subsidi BBM membengkak menjadi sebesar Rp 591 triliun jika harga ICP hingga Desember US$ 85 per barel. Sementara itu, akan menyentuh Rp 605 triliun jika harganya ICP US$ 99 per barel.
“Apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$ 100 per barel, total subsidi BBM masih akan mencapai Rp 649 triliun,” jelasnya.
Ia mengatakan, perkembangan harga ICP harus dan akan terus dimonitor, sebab suasana geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia masih sangat dinamis.
Dengan kenaikan harga tersebut, Sri Mulyani menambahkan pemerintah akan memantau dampak inflasi pertumbuhan ekonomi dan indikator kemiskinan.
“Melalui tambahan bansos yang diberikan oleh Kemensos, diharapkan angka kemiskinan bisa tetap kita upayakan menurun didukung program pemerintah lainnya,” imbuh Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News