Reporter: Femi Adi Soempeno, Williem J. (Tribunnews.com) |
YOGYARTA. Kerusakan aset distribusi milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) akibat letusan Merapi mencapai Rp 55,8 miliar. Kerusakan itu terjadi di wilayah sekitar lereng Merapi di daerah Yoggyakarta, Magelang, dan Klaten.
"Kerusakan infrastruktur seperti jaringan tegangan menengah, recloser, trafo, jaringan tegangan rendah, dan instalasi listrik rumah tangga mencapai kerugian sebesar Rp 55,8 miliar. Namun, jumlah itu masih diteiti kembali," kata Staf Ahli Kementrian ESDM Hadi Purnomo, Selasa, (23/11/2010), dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Jogja.
Seperti diberitakan Tribunnews, kerusakan itu terjadi karena terkena dampak langsung terkena material muntahan Gunung Merapi. Jaringan kabelnya terputus karena adanya pohon-pohon yang tumbang, terkena debu, dan sebagainya.
Untuk itu, PLN melakukan upaya pemulihan jaringan-jaringan listrik, terutama di daerah yang sudah dinyatakan masuk zona aman. Upaya itu dilakukan sejak tida minggu lalu. Termasuk ketika radius zona bahaya diturunkan beberapa waktu lalu.
"Sudah hampir semuanya. Kecuali ada beberapa daerah y belum diselesaikan. Karena tingkat kerusakannya sangat parah sehingga membutuhkan waktu perbaikannyua lebih lama," ujar Hadi.
Infrastruktur yang mengalami rusak parah itu sebagian masih berada di zona berbahaya Merapi. "Kita menunggu instruksi PNPB sampai status. Merapi dinyatakan aman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News