Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan, ada tiga acara bertemakan begawan ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo. Sementara kondisi perekonomian global sudah bergeser dari era kapitalisme dan sosialisme ke era ekonomi penuh ambisi alias the age of ambition.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengungkapkan, ekonomi penuh ambisi ini bisa menimbulkan resesi atau depresi ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi.
Menurut dia, berbagai pemikiran Sumitro masih relevan membantu Indonesia bertahan di tengah ketidakpastian. "Sumitro merupakan salah satu dari tiga orang yang layak disebut sebagai begawan ekonomi Indonesia dan pemikiran-pemikirannya bisa diteladani hingga kini,” kata Dorodjatun, dalam keterangannya, Selasa (3/6).
Baca Juga: OECD Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Jadi 4,7%
Menurut dia, ekonomi kerakyatan yang dimotori oleh Sumitro dan bertujuan mencapai kemakmuran rakyat dinilai masih dengan susah payah lakukan hingga hari ini.
Sementara Dekan FEB UI, Teguh Dartanto menyatakan, gagasan Sumitro akan tetap relevan sampai saat ini dan masa depan. Tercermin mulai dari program hilirisasi sumber daya hingga kebijakan proteksionisme terukur yang saat ini dilakukan pemerintah Indonesia.
“Perlu ada ketulusan untuk menggali pemikiran-pemikiran Sumitro untuk menemukan solusi nyata bagi kondisi perekonomian saat ini, sebagai modal di masa depan,” ujar Teguh.
Selanjutnya: 7,8 Juta Warga Telah Akses Cek Kesehatan Gratis
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News