kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri PPN/Bappenas Beberkan Konsep Blue Economy untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi


Rabu, 07 September 2022 / 14:10 WIB
Menteri PPN/Bappenas Beberkan Konsep Blue Economy untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Lalu, blue economy atau ekonomi biru akan mendorong lebih inklusif, juga sustanaibel, dan pada saat yang bersamaan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

"Kita mau balancing, ekonomi, sosial dan lingkungan, 3 aspek ini gimana caranya (tumbuh), blue ekonomi salah satu caranya, akselerasi pertumbuhan ekonomi, tapi kita juga inklusif dan sustanaible," ucap Amalia.

Baca Juga: Sasar Pemain Manufaktur Global, Kemenperin Akselerasi Making Indonesia 4.0

Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Bappenas, Leonardo A A Teguh Sambodo menambahkan, rancangan dari blue economy development roadmap ini juga sudah mempertimbangkan amanat peraturan perundang-undangan dan juga dokumen dokumen yang sudah dihasilkan oleh beberapa kementerian terkait.

Seperti kementerian kelautan dan perikanan, kementerian koordinator bidang kemaritiman dan investasi, serta mempertimbangkan bagaimana secara global blue economy juga dikembangkan.

"Beberapa sub sektor unggulan juga nanti akan ditetapkan sehingga ini akan menjadi driver untuk memulai dari penerapan blue economy," ucap Leonardo.

Leonardo menyebut, bagian yang juga akan menyertai pengembangan blue ekonomi roadpmap ini adalah rencana Bappenas yang akan menginisiasi blue financing.

Baca Juga: Berlomba-lomba Bidik Potensi Bisnis Nuklir di Indonesia

Bappenas saat ini tengah mempersiapkan framework tersebut. Kemudian mendesain skema pendanaan untuk mendukung penerapan blue economy. Ia mengatakan, skema pendanaan blue economy akan didorong melalui creative financing.

"Creative financing, ada yang bisa blended financing, kalo blended financing ada yang crowdfunding tapi kita melihat karena pemerintah yang meluncurkan, berarti ada platform yang lebih formal, apakah itu melalui obligasi dan sebagainya yang memang bisa dimanfaatkan," terang Leonardo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×