Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
BREBES. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menyatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor bawang merah untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Hal itu dia sampaikan di depan sejumlah petani bawang saat mengunjungi sentra pertanian bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (12/6) lalu.
Mentan mengatakan, Brebes merupakan produsen bawang merah nomor satu, selain kawasan itu juga merupakan sentra produksi beras nomor empat d Indonesia. Mentan berjanji akan menaikkan anggaran untuk pertanian Brebes.
"Tahun depan anggarannya saya naikkan sesuai kenaikan produksi. Produksi naik 20% misalnya, anggaran juga naik 20% dan seterusnya," kata Mentan.
Mentan Amran menjelaskan, produksi bawang di Brebes bisa mencapai 11.000-15.000 ton per bulan saat panen atau memenuhi 50% kebutuhan nasional. Awal bulan ini sudah mencapai 7.000 ton, untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Saya sudah telepon Mendag, Pak Gobel kita cukup bawang merah jangan impor. Saya minta Bulog angkut dari sini ke Jakarta dan Bali. Kalau terlalu panjang rantai distribusi, jadi tidak dinikmati petani, kalau impor itu perkuat impor negara lain," ujar Mentan.
Pihaknya menghitung produksi seluruh Indonesia bawang 110 ribu ton, sedangkan kebutuhan kebutuhan 90.000 ton. Untuk itu, dirinya meyakinkan Indonesia belum butuh impor bawang merah.
"Saudara-saudara pedagang jangan manfaatkan puasa, kalau harga tinggi pemerintah pikirnya harus impor, padahal cukup produksinya. Makanya, saya minta pedagang jangan mainkan harga. Ada 200.000 ton produksi nasional di Juli-Juni," kata Mentan. (Latief)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News