kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Perdagangan AS: Boeing bakal temui Lion Air


Kamis, 07 November 2019 / 05:10 WIB
Menteri Perdagangan AS: Boeing bakal temui Lion Air
ILUSTRASI. Pesawat Boeing 737. REUTERS/Gary He TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross mengatakan, pihak Boeing bakal menyambangi Indonesia untuk menyelesaikan kasus kecelakaan pesawat Lion Air JT310 dengan tipe pesawat Boeing 737 Max yang jatuh di perairan Kerawang Oktober tahun lalu. Ketika ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ross mengatakan pihak Boeing akan bertemu dengan Lion Air dalam waktu dekat.

"Boeing telah menunjukkan kesediaan untuk berkomitmen lebih dan berbicara dengan Lion Air. Mereka juga mengungkapkan permintaan maaf kepada keluarga korban atas apa yang terjadi," ujar dia di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Baca Juga: Gaji CEO Boeing dipangkas hingga 2020, imbas kecelakaan fatal

Ross mengatakan, Boeing pun menjadi bagian dari delegasi AS yang kali ini bertandang ke Indonesia. Kedatangan delegasi AS tersebut untuk membahas mengenai komitmen hubungan perdagangan antara kedua negara. Kini, Boeing tengah bersiap membayar kompensasi pelanggan maupun keluarga korban kecelakaan yang mencapai US$ 5 miliar.

Dalam pertemuan tersebut, Ross juga mengatakan tak hanya perkara kerjasama dan investasi saja, kedua negara juga membahas tentang isu-isu sensitif lainnya.

Baca Juga: Rumor hangat: Berencana IPO, Lion Air targetkan himpun dana US$ 1 miliar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, di dalam pertemuan tersebut Indonesia meminta pihak AS untuk kembali memasukkan RI ke dalam daftar negara yang diberi fasilitas Generalized System of Preferences ( GSP) yang sejak 27 April 2018 lalu tengah ditijau ulang.

Adapun GSP adalah sebuah sistem tarif preferensial yang membolehkan satu negara secara resmi memberikan pengecualian terhadap aturan umum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca Juga: Baru 75 ahli waris korban kecelakaan Lion Air yang dapat ganti rugi, kenapa?

"(Yang dibicarakan) antara lain harapan terkait engineering company yang akan melakukan kegiatan di Indonesia dan terkait finalisasi review GSP yang diharapkan segera dilakukan. Dan Indonesia mengatakan akan segera kirim tim di bawah Kemendag (Kementerian Perdagangan)," ujar Airlangga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Boeing Bakal Temui Lion Air"
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×