kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menteri LHK: Jumlah Timbunan Sampah Nasional Tahun 2023 Capai 69,9 Juta Ton


Selasa, 16 Juli 2024 / 15:15 WIB
Menteri LHK: Jumlah Timbunan Sampah Nasional Tahun 2023 Capai 69,9 Juta Ton
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar membuka Rakornas Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tata kelola sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.  Akibatnya, timbunan sampah masih menjadi persoalan sampai saat ini.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mencatat jumlah timbunan sampah secara nasional pada tahun 2023 telah mencapai 69,9 juta ton. 

"Dari jumlah tersebut, baru 66,28% yang telah ditangani dengan baik, sementara 33,72% sisanya masih belum dapat terkelola sesuai dengan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)," kata Siti dalam Rakornas Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun di Jakarta, Selasa (16/7). 

Siti mengatakan pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pengelolaan sampah bisa mencapai 100% yakni melalui 30% pengurangan sampah dan 70% penanganan sampah sesuai dengan SIPSN.

Baca Juga: KLHK Berharap Rencana Pembangunan Pulau Sampah Hanya Tampung Sampah Residu

Target itu juga telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 97 Tahun 2017 tetang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. 

Untuk itu, Siti mendorong semua pihak melakukan perubahan sistem pengelolaan sampah dar semula kumpul, angkut dan buang menjadi prinsip sirkuler ekonomi. 

Sistem ini menekankan pentingnya menjaga sumber daya alam dengan cara mengurangi limbah, mendaur ulang dan memperpanjang masa pakai produk. 

"Sejalan dengan itu juga langkah-langkah penguatan pengolahan sampah rendah emisi melalui strategi penerapan gaya hidup minim sampah, penerapan less waste to landfill dengan memastikan sampah yang diangkut ke landfill hanyalah residu," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×