kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Menteri Agama: Biaya Haji 2025 Segera Dibahas Dalam Waktu Dekat


Senin, 09 Desember 2024 / 17:48 WIB
Menteri Agama: Biaya Haji 2025 Segera Dibahas Dalam Waktu Dekat
ILUSTRASI. Kementerian Agama menyatakan, pemerintah akan membahas biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2025 dalam waktu dekat.ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan membahas biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2025 dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat kita akan rapatkan, mungkin minggu depan," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12).

Ia menambahkan, persiapan haji berjalan lancar. Kemenag saat ini menyesuaikan perkembangan-perkembangan yang ada di Arab Saudi. 

Baca Juga: Kemenag & BPH Diminta Usul Biaya Haji 2025, Cek Biaya Haji 10 Tahun Terakhir

Sementara itu, Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj menyoroti Komisi VIII DPR RI yang belum menyepakati dan menetapkan besaran BPIH, serta terkait dengan berbagai persiapan teknis lainnya. Padahal Desember 2024 hingga Januari 2025 DPR akan memasuki masa reses. 

Berkaca pada musim haji tahun 2024, awal November 2023 Panja Haji sudah bekerja secara maraton dan akhir November hasil kesepakatan BPIH sudah disampaikan ke presiden.

Sebab itu, dikhawatirkan persiapan haji yang terlalu singkat dan mepet akan berdampak terhadap penyelenggaraan ibadah haji yang tidak maksimal.

Baca Juga: Menjelang Haji 2025, Kemenag Sarankan Jemaah Perbanyak Jalan Kaki

Di sisi lain calon jemaah butuh segera kepastian besaran biaya yang harus dilunasi dan jadwal keberangkatan.

“Waktunya sudah mepet. Saya khawatir jika persiapan tidak maksimal penyelenggaraan haji bisa terganggu. Bagi calon jemaah bisa banyak yang tidak mampu melunasi karena minim sosialisasi dan mendadak sehingga akan banyak kuota haji yang tidak terserap,” kata Mustolih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×