kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Mentan sebut kawasan food estate di Kalteng terapkan teknologi pertanian modern


Jumat, 09 Oktober 2020 / 20:57 WIB
Mentan sebut kawasan food estate di Kalteng terapkan teknologi pertanian modern
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan baru dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (8/10/2020).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pemerintah tengah mengembangkan kawasan lumbung pangan (food estate) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan food estate di Kalteng akan dijadikan sebagai lahan percontohan dengan penerapan penggunaan teknologi pertanian modern.

Dia juga mengatakan, dengan pengembangan kawasan food estate di Provinsi Kalteng akan di bangun model bisnis berbasis korporasi pertanian.

Nantinya akan dilakukan pengembangan lumbung pangan secara terintegrasi mencakup berbagai komoditas seperti tanaman pangan, perkebunan, hortikultura bahkan peternakan di suatu kawasan.

Baca Juga: Selain padi, lahan food estate akan ditanami jeruk, bawang merah hingga budidaya

"Bapak Presiden bahkan sedikit menekankan bahwa rakyat (petani) nantinya jangan jual gabah lagi harus jual beras. Artinya semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10).

Syahrul berharap, penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian dalam proyek ini bisa mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.

Menurutnya,  kelompok tani akan menggarap lahan seluas 100 ha sehingga nantinya lahan per 1.000 ha akan digarap oleh gabungan kelompok tani kemudian ada korporasi yang lebih besar lagi untuk 10.000 ha.

Syahrul menjelaskan, nantinya pemerintah daerah dan masyarakat Kalimantan Tengah serta para bupati menjadi pihak yang utama dalam penanganan pangan yang ada meskipun berbagai kementerian tetap ikut turun tangan.

Baca Juga: Jokowi tinjau lahan 30.000 ha food estate yang mulai digarap gunakan teknologi tinggi

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy mengatakan, pengembangan kawasan food estate Kalteng dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif guna meningkatkan produk dan indeks pertanaman (IP).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×