Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
"Contohnya saat menghasilkan rapid test ketika kita bawa ke industri ternyata belum banyak perusahaan farmasi dan alat kesehatan yang siap untuk memproduksi," ungkap Bambang.
Ketiga, pengadaan produk inovasi farmasi dan alat kesehatan yang belum menjadi kebijakan nasional. Saat ini produk inovasi dari Kemeristek/BRIN disebut Bambang sudah diserap oleh Kemenkes, diharapkan pola tersebut dapat terus dilanjutkan.
Baca Juga: Hexindo Adiperkasa (HEXA) bidik penjualan alat berat 1.045 unit di tahun fiskal 2021
"Sulitnya mendapatkan bahan baku pengalaman kami dalam rapid test, bahan baku ada yang masih diimpor kadang-kadang terlalu lambat atau terhambat di bandara atau pelabuhan, jadi sampai pabriknya sudah rusak itu terjadi di tahapan awal waktu produksi rapid test," ujarnya.
Bambang juga menyebut kini pihaknya tengah menyiapkan e-katalog bersama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), untuk produk inovasi nasional di sektor farmasi dan alat kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News