kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menristek menekankan perlunya kolaborasi dalam riset dan inovasi


Senin, 24 Agustus 2020 / 14:26 WIB
Menristek menekankan perlunya kolaborasi dalam riset dan inovasi
ILUSTRASI. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Teknologi Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Riset dan Teknologi Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, kolaborasi menjadi salah satu hal yang dibutuhkan dalam melakukan riset dan inovasi.

Di tengah pandemi Covid-19 ini contohnya, Bambang menyebut kolaborasi antar pihak menjadi hal yang mutlak mengingat musuh yang dihadapi tidak terlihat dan tidak dikenali. Menurut dia, seluruh potensi atau kemampuan yang ada harus dioptimalkan.

"Inilah berkah dari pandemi Covid-19 yang membuat para peneliti sadar, memecahkan masalah dunia, memecahkan masalah kemanusiaan tidak bisa sendirian, harus bekerja sama, harus bersinergi, harus berkolaborasi. Tidak ada lagi yang namanya ego, baik ego individu, maupun institusi dan ego bidang ilmu. semuanya terpaksa dibuang karena musuhnya ini tidak kira-kira," terang Bambang saat memberikan sambutan di acara ulang tahun ke-42 BPPT.

Baca Juga: Lebih dari 500 insinyur profesional teknik kehutanan dikukuhkan

Bambang pun menyebut, saat ini berbagai pihak mulai dari peneliti, perekayasa, juga universitas sudah berkolaborasi dalam riset dan inovasi dalam penyediaan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam mengatasi Covid-19.

Menurutnya, produk yang dihasilkan saat ini sudah sangat jarang dihasilkan oleh satu pihak. Dia berharap, seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan riset dan inovasi juga melakukan kolaborasi ini dalam setiap kegiatannya. 

Tak hanya itu, Bambang juga mengatakan di masa revolusi industri keempat dan di masa digital saat ini, kolaborasi tak harus dilakukan di satu tempat. Dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi, baik peneliti, perekayasa, dosen hingga pihak lainnya bisa saja mengerjakan riset di tempatnya masing masing meski saling berjauhan.

Baca Juga: Minim regulasi, penelitian soal produk rendah risiko perlu digencarkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×