Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penerapan PSBB DKI Jakarta yang diperketat akan mempengaruhi kinerja industri di Indonesia.
“Apalagi kalau nanti diikuti provinsi – provinsi lain di Indonesia yang kembali menerapkan PSBB yang ketat,” kata Agus saat Rakornas Kadin, Kamis (10/9).
Agus khawatir industri yang menggeliat ini akan mendapat tekanan. Meski begitu, perlu disampaikan bahwa kesehatan masyarakat merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar. Lebih lanjut, Agus mengatakan, sektor industri manufaktur pada triwulan kedua 2020 mengalami kontraksi 5,74 persen.
Agus mengatakan, kontraksi terjadi merata di seluruh subsektor manufaktur, kecuali 4 sektor. Yaitu sektor makanan dan minuman yang tumbuh 0,22%, sektor kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 8,65 persen, sektor industri logam dasar yang tumbuh 2,76% dan industri kertas dan barang dari kertas yang tumbuh 1,1 persen.
Sementara, 5 sektor dengan tekanan terberat yaitu industri pengolahan tembakau terkontraksi 10,84%, industr karet, barang dari karet dan plastik yang terkontraksi 11,98%, industri mesin dan perlengkapan terkontraksi 13,42%, industry tekstil dan pakaian jadi terkontraksi 14,23%, dan industri alat angkutan terkontraksi 34,29%.
Agus menyebutkan, industri pengolahan tetap menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia sebesar 19,87 %. Karena besarnya pengaruh dari industri ini, ketika industri terpukul karena pandemic covid-19 maka perekonomian Indonesia turut berkontraksi. “Kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah memacu pertumbuhan industry manufaktur,” ujar Agus.
Baca Juga: PSBB total diberlakukan lagi, ini tanggapan Asosiasi Kaca Lembaran
Disamping itu, Kemenperin akan melakukan program substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022. Agus memastikan, substitusi impor bukan gerakan anti impor. Namun, upaya pemerintah memperkuat dan memperdalam struktur industri dalam negeri.
“Dimana manufaktur katalis pembangunan ekonomi. substitusi impor dapat mendorong penguatan devisa Negara, penguatan struktur industry, mendorong supply chain dalam negeri dan sangat penting peningkatan produktivitas nasional, mendorong Indonesia bagian dari global value chain dan tentu menyehatkan neraca perdagangan,” jelas Agus.
Selain itu, Kemenperin mendorong peningkatan utilisasi pabrik agar bisa semakin kuat. Ia menyebut, aebelum covid-19 utilisasi nasional rata – rata 75 persen. Kemudian setelah covid – 19 datang maka april dan mei rata – rata utilisasi nasional menjadi 30-35 persen. Per hari ini 53-54 persen.
Pihaknya akan mendorong utilisasi mencapai 60 persen pada 2020, utilisasi tahun 2021 akan didorong menjadi 75 persen dan utilisasi tahun 2022 akan didorong menjadi 85 persen. “Tentu 2020 akan banyak kaitannya apabila nanti diterapkan psbb ketat bukan hanya Jakarta tapi daerah dan provinsi besar,” ujar Agus.
Selanjutnya: Jakarta kembali PSBB total, Apindo: Operasional industri manufaktur akan turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News