Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan angka kemiskinan dan stunting menjadi salah salah satu agenda prioritas presiden Jokowi hingga 2024 mendatang.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, penanganan kemiskinan dan stunting perlu perlakuan sama seperti penanganan pandemi Covid - 19.
"Ke depan harapan bapak presiden ini semua mengeroyok tentang kemiskinan, stunting, seperti kira mengeroyok tentang Covid-19," ungkap Menteri Anas dalam Rakornas Kepada Daerah dan Forkopimda tahun 2023 dipantau secara daring, Selasa (17/1).
Anas mengakatan, semua lini harus dilibatkan mulai dari Bintara Pembina Desa/Samudera/Angkasa (Babinsa) atau Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan kabupaten/kota seperti kejaksaan negeri (kejari).
Sama halnya dengan penuntasan Covid-19, penuntasan kemiskinan dan stunting tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga (K/L) terkait saja.
Baca Juga: 23% Penyumbang Stunting dari Bayi Dalam Kandungan, Pentingnya Gizi Ibu Hamil
"Kalau mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas ikut keroyok stunting data kemiskinan di kampung-kampung yang belum diberesin dilaporkan ke desa, dilaporkan ke dinas. Insyaallah target bapak presiden untuk menyelesaikan stunting dan kemiskinan ekstrem akan tercapai jauh lebih cepat," ujarnya.
Selanjutnya, Anas dalam menuntaskan persoalan tersebut pemerintah juga akan berusaha mengoptimalkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Teknologi digital menciptakan adanya bank data dan percepatan proses pelayanan. Salah satu produk utama birokrasi yang bisa diukur dan dirasakan langsung adalah pelayanan publik.
Untuk itu, Menteri Anas meminta seluruh jajaran pemerintah daerah mengintegrasikan seluruh layanan milik kabupaten, kota, serta provinsi.
Baca Juga: Kini Timbang Bayi di Posyandu Gunakan Antropometri
"Digitalisasi ini menjadi salah satu jalan kita untuk mepercepat pencapaian tujuan pembangunan nasional yaitu menyejahterakan masyarakat Indonesia," jelas Anas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













