kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.152   57,04   0,80%
  • KOMPAS100 1.042   11,47   1,11%
  • LQ45 813   10,31   1,28%
  • ISSI 224   1,13   0,51%
  • IDX30 424   4,70   1,12%
  • IDXHIDIV20 503   1,86   0,37%
  • IDX80 117   1,39   1,20%
  • IDXV30 119   0,12   0,10%
  • IDXQ30 139   1,38   1,00%

Menlu sudah minta konfirmasi penyadapan ke Inggris


Senin, 29 Juli 2013 / 17:31 WIB
Menlu sudah minta konfirmasi penyadapan ke Inggris
ILUSTRASI. Makanan yang Bisa Membantu Mengobati Ejakulasi Dini


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Luar Negeri bereaksi cepat atas dugaan terjadinya penyadapan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan beberapa kepala negara lain saat mengikuti pertemuan internasional di Inggris.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, penyadapan yang diduga dilakukan intelijen Inggris tersebut melanggar tata krama hubungan internasional.

"Seandainya, kabar itu betul terjadi penyadapan, maka sangat memprihatinkan dan sangat melanggar tata krama hubungan internasional. Karena itu, kami sudah meminta konfirmasi dari pihak Inggris terkait kebenaran berita tersebut," tutur Marty di Kantor Presiden, Senin (29/7).

Meskipun demikian, Marty masih belum mendapatkan jawaban resmi dari pemerintah Inggris. Sebab, jika Inggris membenarkan berita penyadapan itu, pasti menimbulkan kerugian bagi pihak Indonesia dan negara lain yang kepala negara atau kepala pemerintahannya turut disadap.

Sejauh ini, lanjut Marty, ia belum mendapat instruksi dari SBY terkait kabar penyadapan itu. Konfirmasi yang dilakukan oleh Kemlu atas dasar inisiatif sendiri. Tentu ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah Indonesia terkait penyadapan ini.

Badan Intelijen Negara (BIN) juga memutuskan mengevaluasi pengamanan komunikasi Presiden pasca dugaan penyadapan tersebut. Sebab banyak hal penting dalam pembicaraan kepala negara yang tidak bisa dibocorkan ke negara lain.

Apalagi, diduga pemerintah Australia justru turut menikmati penyadapan itu, karena Indonesia merupakan tetangga Negeri Kanguru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×