kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Menko Perekonomian sebut realisasi PEN sudah mencapai 65%


Senin, 15 November 2021 / 20:10 WIB
Menko Perekonomian sebut realisasi PEN sudah mencapai 65%
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 65%.

Angka tersebut berdasarkan data serapan hingga 12 November 2021. Data iti disampaikan Airlangga usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. "Realisasi PEN sudah 65% atau Rp483,91 triliun dari Pagu-nya Rp744,77 triliun," ujar Airlangga saat konferensi pers, Senin (15/11).

Realisasi tersebut berdasarkan pada sejumlah klaster penggunaan. Pada klaster kesehatan telah terealisasi 60,1% atau sebesar Rp129,3 triliun.

Baca Juga: Lambatnya penyerapan anggaran PEN terjadi pada klaster dukungan UMKM serta korporasi

Angka tersebut digunakan untuk berbagai program kegiatan. Antara lain adalah diagnostik sebesar Rp3,09 triliun, theraputic termasuk untuk insentif dan santunan tenaga kesehatan sebesar Rp14,47 triliun, dan vaksinasi Rp26,6 triliun.

Realisasi klaster perlindungan sosial sebesar Rp139,04 triliun atau 74,5%. Realisasi terbesar ada pada program Kartu Prakerja dengan total 95% penyaluran insentif sebesar Rp11,6 triliun.

Realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp29,69 triliun, realisasi kartu sembako sebesar Rp33,22 triliun, realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Rp18,85 triliun, dan realisasi Bantuan Subsidi Upah Rp6,7 triliun.

Selain itu ada pula klaster program prioritas sebesar Rp74,39 triliun atau 63,1%, klaster dukungan UMKM dan koperasi Rp 78,73 triliun atau 48,5%, dan klaster insentif usaha Rp62,47 triliun atau 99,4%.

Selanjutnya: Pemerintah andalkan pertumbuhan PPN demi kejar target penerimaan pajak tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×