kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Airlangga Banggakan Sistem Quick Count di Hadapan Anggota OECD


Kamis, 29 Februari 2024 / 11:26 WIB
Menko Airlangga Banggakan Sistem Quick Count di Hadapan Anggota OECD
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah pertemuan Pemerintah RI dengan anggota OECD, Rabu (28/2) di Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia memberi jamuan makan malam untuk para delegasi Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada Rabu (28/2). 

Selain berbicara mengenai kesiapan dan upaya Indonesia untuk bergabung dalam organisasi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga membagikan cerita mengenai progres Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Airlangga menyinggung mengenai hitung cepat (quick count), yang bisa menggambarkan hasil Pemilu dengan cepat. Padahal, seperti diketahui, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. 

“Indonesia ini menjadi salah satu negara dengan jumlah pemilih terbanyak. Namun, hasil dari Pemilu kemarin sudah bisa dilihat dari perhitungan cepat. Ini historikal,” katanya di hadapan para delegasi. 

Baca Juga: Selangkah Lebih Dekat Jadi Negara Anggota OECD, Ini Persiapan Indonesia

Bahkan, ia juga menyebut kalau proses hitung cepat hasil Pemilu ini belum pernah terjadi di negara-negara lain, alias baru diterapkan oleh Indonesia. 

Dengan jumlah pemilih yang terbesar, serta sistem yang mumpuni, Airlangga pun mengklaim demokrasi Indonesia matang, penuh semangat, dan beragam. 

Selain itu, hasil pemilu ini menunjukkan kalau masyarakat Indonesia menginginkan pemerintahan baru yang menjanjikan, stabil, dan akan membawa kemakmuran. 

“Dan inilah yang akan menjadi fokus pada pemerintahan selanjutnya,” tambahnya. 

Baca Juga: Jadi Sejarah Baru di Asia Tenggara, OECD Buka Diskusi Aksesi dengan Indonesia

Selain yang terjadi di dalam negeri, Airlangga turut menekankan kalau kerja sama internasional juga memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Terlebih ada asa yang harus diraih oleh Indonesia, yaitu menjadi negara maju pada tahun 2045. 

Dalam 20 tahun ke depan, Indonesia butuh tumbuh setidaknya 6% hingga 7% untuk lepas dari jebakan negara berkembang. 

Dengan demikian, dalam jangka menengah, fokus Indonesia adalah meningkatkan produktivitas dan meningkatkan rasa kompetitif dengan negara di Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×