kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menkeu: Pemerintah menggelontorkan anggaran besar untuk membangun SDM berkualitas


Kamis, 21 Maret 2019 / 16:49 WIB
Menkeu: Pemerintah menggelontorkan anggaran besar untuk membangun SDM berkualitas


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci untuk membangun Indonesia menjadi lebih makmur dan berdaulat. Untuk itu, selama ini, pemerintah menganggarkan dana besar untuk menunjang sektor pendidikan dan kesehatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran tersebut tidak hanya dibelanjakan di pemerintah pusat, tetapi juga didistribusikan ke daerah. Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang begitu penting. Namun, kadang di Indonesia, kalau pendidikan hanya melihat di Kementerian Pendidikan saja demikian juga kesehatan hanya  melihat di Kementerian Kesehatan saja.

"Padahal itu sudah didelegasikan ke daerah. Peranan dari desa, lurah camat, sampai bupati dan gubernur itu luar biasa besar," jelas Sri Mulyani dalam acara Youth Town Hall, Kamis (21/3).

Anggaran pendidikan dan kesehatan terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Dalam APBN 2019, dari total belanja pemerintah yang sebesar Rp 2461,1 triliun, anggaran untuk pendidikan ditetapkan 20% atau sebesar Rp 492,5 triliun. Sebesar Rp 163,1 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan Rp 308,4 melalui belanja daerah, sebesar Rp 21 triliun melalui pengeluaran pembiayaan.

Anggaran kesehatan juga meningkat menjadi Rp 123,1 triliun dari tahun lalu. Anggaran kesehatan Rp 89,8 triliun disalurkan melalui belanja pemerintah pusat dan Rp 33,4 triliun melalui transfer ke daerah dan dana desa.

Adanya kenaikan anggaran setiap tahun menurut Sri Mulyani tidak cukup. Namun harus juga menunjukkan hasil. Karena itu, dia meminta bantuan generasi muda untuk mengawasi uang yang sudah terkumpul dan yang akan disalurkan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini melanjutkan, Kementerian Keuangan sudah menyediakan berbagai saluran bagi masyarakat untuk turut serta dalam seluruh proses mulai menyusun anggaran, mengalokasikan anggaran, hingga menggunakan, mengawasinya serta membantu penggunaannya supaya efektif. 

"Mungkin saya bendaharanya, tetapi itu bukan uang saya itu uang kita semua. Untuk memakainya dan mengawasinya itu ada di tangan Anda," tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×