Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kementerian Keuangan masih optimistis shortfall atau selisih target penerimaan pajak dengan realisasi penerimaan pajak tahun ini hanya mencapai Rp 120 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, di sisa waktu lima bulan tahun ini, pemerintah tinggal menunggu hasil penerimaan pajak dari tahun pembinaan pajak yang dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Bambang memperkirakan, wajib pajak peminat kebijakan reinventing policy sebagai bagian dari program pembinaan pajak, baru akan meningkat di akhir tahun. "Pengalaman tahun lalu pun pajak lebih tinggi di semester II dibanding semester I dan memang menumpuk kebanyakan akhir tahun kaya belanja," kata Bambang, Jumat (7/8).
Berdasarkan data Ditjen Pajak, hingga 31 Juli 2015 penerimaan pajak sedikit mengalami pertumbuhan, yakni sebesar 0,04%. Meski begitu, penerimaan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) masih mencatatkan posisi negatif atau mengalami penurunan 6,22%.
Padahal, penerimaan tersebut telah disumbang dari musim puasa dan Lebaran, dimana biasanya konsumsi masyarakat meningkat sehingga seharusnya penerimaan pajak juga mengalami peningkatan.
Meski demikian, Bambang tetap optimistis, penerimaan PPN hingga akhir tahun masih bisa meningkat meski pertumbuhan ekonomi tahun ini kembali dikoreksi menjadi 5%-5,2%. "Tahun pembinaan pajak kan tidak hanya PPh, tapi PPN juga. Kalau mengikuti ekonomi turun dong pajaknya. Makanya kita bikin kebijakan," tukas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News