kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu menyarankan ganti penggunaan bunga SBN untuk penghitungan APBN


Senin, 22 Juni 2020 / 11:41 WIB
Menkeu menyarankan ganti penggunaan bunga SBN untuk penghitungan APBN
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melakukan konferensi pers daring, Selasa (16/6).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Senin (22/6).

Di dalam paparan, Menkeu mengusulkan untuk mengganti penggunaan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan dalam penghitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Sri, saat ini relevansi penggunaan suku bunga SPN 3 bulan dalam penghitungan APBN sangatlah kecil.

Menkeu menawarkan dua opsi pengganti yakni penggunaan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun atau SBN 5 tahun. "Di dalam postur APBN yang lebih menentukan adalah Surat Berharga Negara (SBN) yang punya tenor 10 tahun. Ini juga komparasinya antar negara lebih sama atau menggunakan instrumen yang sama, yaitu SBN dengan tenor 10 tahun," ujar Sri di dalam rapat virtual dengan DPR RI, Senin (22/6).

Baca Juga: Masih Disetir Sentimen Domestik, Rupiah di Awal Pekan Berpeluang Tertekan

Di dalam dokumen KEM-PPKF awal, Kemenkeu memberikan indikasi suku bunga SBN 10 Tahun antara 6,67% hingga 9,56%. Sri bilang, asumsi awal ini disusun pada situasi market di bulan Maret-April yang masih sangat tinggi volatilitasnya, sehingga perannya memang sangat tinggi di 9,56%.

Namun sekarang, tingkat suku bunga SBN 10 tahun sudah turun mendekati 7%. Maka dari itu, Kemenkeu mengusulkan kepada Komisi XI DPR RI apabila pada KEM-PPKF masih menggunakan instrumen SBN 10 tahun, maka proyeksi suku bunganya adalah antara 6,29% hingga 8,29% atau lebih rendah dari usulan awal.

"Ini seiring dengan perkembangan dari SBN kita yang pada minggu-minggu terakhir menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan dengan sentimen market yang lebih positif," kata Sri.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pola pengeluaran masyarakat berubah saat pandemi

Opsi kedua, apabila akan menggunakan instrumen SBN dengan tenor 5 tahun, maka tingkat suku bunganya diproyeksi berada antara 5,88%-7,88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×