kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu: Kredit modal kerja diberikan agar UMKM bisa bangkit kembali


Selasa, 07 Juli 2020 / 19:06 WIB
Menkeu: Kredit modal kerja diberikan agar UMKM bisa bangkit kembali
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali memberikan stimulus bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk kredit modal kerja. Stimulus ini, diberikan sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan termasuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Penjaminan kredit modal kerja ini, diberikan melalui PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, stimulus ini diberikan dengan harapan bahwa UMKM dapat bangkit kembali. Setelah sebelumnya pemerintah memberikan stimulus berupa restrukturisasi, subsidi bunga, dan pajak yang ditanggung pemerintah.

"Jadi ini adalah menu komplit dari pemerintah untuk membangkitkan kembali UMKM kita, sehingga mereka bisa kembali beraktivitas produktif, tetap aman Covid-19, dan bisa menggerakkan ekonomi kita terutama pada level akar rumput," ujar Sri Mulyani di dalam konferensi pers daring, Selasa (7/7).

Baca Juga: Melalui program kredit modal kerja, UMKM diharapkan dapat mengembangkan usahanya

Adapun nilai total kredit yang dijamin oleh pemerintah diprediksi bisa mengcover hingga Rp 100 triliun sampai dengan 18 bulan. Target tersebut juga sudah dihitung dengan iuran penjaminan sebesar Rp 5 triliun, serta tarif 76,5%.

Artinya, program ini bisa berjalan sampai dengan tahun 2021 mendatang. Sri berharap, melalui program ini pemerintah dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi sampai dengan tahun depan.

"Untuk tahun ini kita harap bisa lebih dari Rp 65 triliun hingga Rp 80 triliun kredit modal kerja bisa tersalurkan, sehingga bisa mendorong perekonomian, terutama UMKM," kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×