kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu harapkan IAEI menjawab persoalan ekonomi Indonesia dari aspek nilai keislaman


Jumat, 11 Juni 2021 / 00:15 WIB
Menkeu harapkan IAEI menjawab persoalan ekonomi Indonesia dari aspek nilai keislaman


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) meminta seluruh jajaran untuk ikut serta menjawab persoalan ekonomi Indonesia.

“Sebagai ikatan dari para ahli ekonomi islam di Indonesia, tentu kita juga tidak bisa terlepas dari fenomena covid ini yang mempengaruhi ekonomi kita. Kita juga kemudian harus berpikir keras bagaimana kita semua bisa berkontribusi untuk memulihkan perekonomian,” ungkap Menkeu pada Halal Bihalal IAEI yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (9/6).

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menyebutkan dalam masa pandemi ini tantangan perekonomian global adalah pemerataan pemulihan dan keterbatasan akses vaksin. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga perlu diwaspadai, terutama untuk komoditas pangan dan tambang.

Baca Juga: Penjelasan staf khusus Menkeu soal pengenaan tarif PPN atas bahan pokok

“Saya berharap seluruh jajaran para ahli ekonomi Islam Indonesia mempelajari dan memahami konteks ekonomi global dan nasional, sehingga kita terus bisa menyumbangkan pemikiran yang betul-betul bisa menjawab persoalan ekonomi Indonesia, meskipun juga dilihat dan ditekankan dari aspek nilai-nilai keislaman,” lanjut Menkeu.

Jaringan IAEI terus berkembang dengan mayoritas berbasis akademisi di dalam maupun luar negeri menambah poin positif organisasi ini. Dengan jaringan yang luas, tentu konten dan kualitas akademisi di bidang ekonomi islam terus meningkat. Dalam hal ini, pemahaman serta penguasaan teknik dan metode untuk menganalisa indikator ekonomi juga meningkat.

“Pada akhirnya, kita berharap bahwa ekonomi yang berhubungan dengan alokasi sumber daya bisa dilakukan dengan prinsip-prinsip keislaman yaitu keadilan, transparansi, integritas, dan juga dukungan terhadap mereka yang paling tidak mampu bisa diwujudkan di dalam kebijakan kita dan ini akan mencapai tujuan dari agama Islam yaitu menjadi rahmat bagi seluruh dunia, rahmatan lil alamin,” tutup Menkeu.

Selanjutnya: Kemenkeu dan Banggar DPR tetapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sekitar 5,2% -5,8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×